Richard Branson tengah bergembira karena berhasil melesat ke antariksa dengan pesawat yang dikembangkan perusahaannya sendiri, Virgin Galactic. Hal ini menandai wisata ke luar angkasa untuk publik akan menjadi nyata tidak lama lagi. Seperti
diberitakan, pria kebangsaan Inggris itu menggunakan pesawat VSS Unity
untuk mencapai ketinggian sub orbital 88 kilometer. Nantinya, para turis
antariksa akan mendapatkan pengalaman serupa, menatap keindahan Bumi
dari atas sana. Namun demikian untuk waktu dekat, wisata ke
antariksa dipastikan adalah untuk para orang kaya. Ya, kenyataan pahit
bahwa bagi orang kebanyakan, pergi berwisata dengan cara ini tidak akan
terjangkau dengan kocek mereka. "Meskipun Richard Branson mengumumkan orang biasa dapat memenangkan
kursi untuk terbang di masa depan, bagi orang kebanyakan di planet ini,
prospek wisata ke antariksa tidak terjangkau," sebut Sky News. "Setelah mendarat, Richard Branson
juga berbicara bahwa astronaut masa depan tidak akan dibatasi oleh
gender, ras atau latar belakang mereka. Akan tetapi sebenarnya adalah,
hari itu tampak masih jauh," tambahnya. Virgin Galactic didirikan
di tahun 2004 dan sejak itu, sudah menjual 600 tiket pada orang yang
ingin ke luar angkasa. Biayanya sekitar USD 250 ribu atau di kisaran Rp
3,6 miliar untuk sekali jalan, menempuh waktu sekitar 1,5 jam. Faktor
harga inilah yang akan menyulitkan orang biasa untuk membelinya. Para
calon turis yang sudah menunggu cukup lama untuk terbang ini masih
harus bersabar. Virgin Galactic berencana akan menggelar dua kali lagi
uji coba dan kemungkinan penerbangan komersial bakal terwujud di tahun
2022. Kabar baiknya seiring waktu berlalu, tiketnya mungkin akan
semakin murah. Apalagi jika perusahaan pesaing bermunculan. Saat ini
rival utama Virgin Galactic dan Richard Branson dalam bisnis wisata antariksa adalah Blue Origin kepunyaan orang terkaya dunia saat ini, Jeff Bezos.
|
0 komentar: