iPhone Bertekuk Lutut Oleh Serangan Spyware Israel
Dibandingkan ponsel berbasis Android, iPhone dipandang banyak pihak lebih aman dalam menangkal serangan cyber seperti spyware atau software pengintaian.
Akan tetapi ternyata, ponsel buatan Apple itu telah bertekuk lutut oleh spyware Pegasus buatan perusahaan asal Israel.
Media ternama Washington Post, Guardian dan lainnya mengungkap laporan bagaimana Pegasus, software besutan NSO Group, masih saja secara diam-diam menyusup ke ponsel pribadi.
Software yang mahal tersebut dilaporkan dibeli oleh pemerintah dan digunakan untuk memata-matai individu seperti aktivis.
Dalam bocoran data Amnesty International, belasan ribu ponsel pribadi diduga menjadi incaran klien NSO Group atau pemerintah yang telah memiliki Pegasus.
Salah satunya termasuk nomor presiden Perancis, Emanuel Macron.
Nah, dari 67 ponsel yang diduga telah terinfeksi Pegasus, banyak iPhone menjadi korbannya.
Hal ini disebut membuktikan iPhone pun tidak aman dari serangan Pegasus, karena memang software ini sangat canggih dalam menyusup ke ponsel.
Dikutip dari Phone Arena, Pegasus dapat menginfeksi iPhone tanpa perlu pengguna mengklik apapun.
"Jadi mereka mungkin tidak menyadari telah menjalankan spyware meskipun sudah melakukan semua hal dengan benar dan tidak menekan link mencurigakan," sebut Phone Arena.
"Serangan terkini 'zero click' telah diamati mengeksploitasi iPhone 12 yang sudah di-patch penuh menjalankan iOS 14.6 pada Juli 2021," sebut Amnesty International.
Seluruh data penting dapat diangkut oleh Pegasus termasuk email, pesan teks, lokasi pengguna sampai mendapatkan akses mikrofon dan kamera.
Apple pun diminta bertindak untuk mengamankan iPhone dari serangan Pegasus ini.
"Apple seharusnya menangkal sesuatu seperti Pegasus di iPhone.
Tapi saya ragu apakah hal itu bisa diperbaiki atau memang secara sengaja tidak diperbaiki," kata Swati Chaturvedi, wartawan investigasi India yang diduga juga jadi korban Pegasus.
0 komentar: