Ini Dia Cara WhatsApp Kurangi Hoax

WhatsApp dihadapkan dengan tantangan sebaran hoax di platform-nya. 

Cukup sulit, dikarenakan WhatsApp adalah wadah bertukar pesan pribadi sehingga WhatsApp sendiri tidak bisa mengakses pesan yang dikirimkan pengguna. 

Berdasarkan data, 90% pengguna WhatsApp melakukan percakapan antar individu (1-on-1).

WhatsApp APAC Communications Director Sravanthi Dev menyampaikan bahwa pihaknya sadar akan isu ini dan memberikan perhatian khusus untuk mengurangi penyebaran hoax di WhatsApp.

"Misinformasi atau hoax jadi masalah utama terutama saat pandemi. 

WhatsApp berpikir dan juga berkomitmen untuk mengatasi ini dan kami butuh butuh bantuan partner seperti MAFINDO (Masyarakat Anti Fitnah Indonesia)," jelasnya saat Konferensi Pers WhatsApp 'Hempaskan Hoax Semudah ABC: Jari Pintar untuk Negeri'.

Cara pertama ternyata tanpa disadari adalah dengan memberikan label 'forwarded' untuk pesan yang diteruskan. 

Dengan begini, orang bisa berpikir ulang mengenai isi pesan yang ia terima dan mencari tahu sumber asal informasi tersebut.

"Ketika 'forwarded' itu artinya pesannya pernah di-forward dan tidak dibuat sendiri. 

Forward message juga sekarang hanya bisa kepada 5 akun dalam satu waktu. Jadi ini membuat orang berpikir, dan terbukti ini bisa mengurang jumlah pesan yang diteruskan 25%," ujarnya.

Terlebih, untuk pesan yang terlalu sering diteruskan akan dibatasi hanya bisa dibagikan pada satu akun. 

Selain itu, ada juga chatbot-chatbot yang tersedia di WhatsApp yang bisa digunakan untuk cek fakta juga edukasi kepada masyarakat dan kampus seperti Universitas Gadjah Mada (UGM).

Terakhir, WhatsApp pun tengah menggaungkan kampanye ABC untuk menghempaskan hoax.

"ABC yakni 'Amati isinya, Baca sampai habis, Cek sumbernya'," tandas Sravanthi.

0 komentar: