Blue Earth memiliki desain yang lebih modern dibandingkan Guru E1107. Ponsel ini memiliki layar sentuh dan fitur-fitur seperti akses ke
website, YouTube dan media sosial. Ponsel ini juga bisa terhubung dengan
Wi-Fi atau 3G dan memiliki GPS untuk layanan lokasi. Walau
tampilannya lebih modern, performa pengisian baterai menggunakan panel
surya yang ada tetap seadanya. Setelah diisi ulang selama satu jam
menggunakan sinar matahari, baterai ponsel ini hanya cukup untuk berbicara di telepon selama 10 menit. Satu
keunggulan Blue Earth lainnya adalah ponsel ini dipasarkan sebagai
produk yang ramah lingkungan. Ponsel ini dibuat menggunakan material
daur ulang dan dikemas dalam kardus daur ulang yang bisa digunakan
sebagai dudukan. Ponsel bertenaga surya di masa depan Jika Samsung sudah
mengenalkan ponsel bertenaga surya di masa depan, kenapa sampai sekarang
masih belum ada lagi ponsel dengan teknologi pengisian ulang serupa? Ada beberapa alasan, pertama belum ada teknologi yang bisa menciptakan panel fotovoltaik (PV) yang kuat mengisi baterai ponsel. Lihat saja berapa durasi pengisian ulang baterai di dua ponsel Samsung tersebut tapi hanya menghasilkan daya yang sedikit. Director
Project Rome Kevin Schofield pernah mengkalkulasikan berapa banyak
energi yang dibutuhkan untuk mengisi baterai iPhone, serta durasi
pengisian dan seberapa besar ukuran panel yang dibutuhkan. Berdasarkan
data dari The Eco Experts, Schofield mengatakan iPhone membutuhkan
waktu sekitar dua jam untuk pengisian ulang dengan kapasitas 12w. "Jika
efisiensi panel PV 17% maka kalian akan membutuhkan panel 70w di cahaya
matahari langsung selama dua jam. Ukuran panel 70w sekitar 770mm x
676mm x 25mm," kata Schofield. "Jadi pada dasarnya kalian akan
membutuhkan panel 0,8 m kali 0,7 meter untuk mengisi ulang iPhone
berdasarkan efisiensi PV yang tersedia," imbuhnya. Jadi jika Apple
berniat membuat iPhone bertenaga surya mereka harus menggunakan panel
surya yang ukurannya tidak kecil. Karena kapasitas baterai ponsel tiap
tahun semakin besar, maka makin besar juga panel surya yang dibutuhkan. Selain
itu, kehidupan manusia yang lebih banyak dihabiskan di dalam ruangan
juga mempengaruhi kehadiran ponsel bertenaga surya. Agar panel surya
yang ada di ponsel bisa mengisi baterai, kalian harus menghabiskan waktu
cukup lama di luar ruangan, meski tidak harus di bawah sinar matahari
langsung. Hal ini mungkin bukan masalah besar bagi pengguna ponsel yang tinggal
di negara yang mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun. Untuk mereka
yang tinggal di Bumi belahan utara dan kesulitan mendapatkan sinar
matahari saat musim dingin tentu jadi tantangan tersendiri. Selain
itu saat kita berada di luar rumah, ponsel yang dibawa juga pasti
disimpan di tas atau saku celana. Artinya jika ingin merasakan manfaat
tenaga surya saat mengisi ulang baterai ponsel, kita harus mengubah perilaku sehari-hari. |
0 komentar: