Layanan media sosial (medsos) saat ini banyak dihuni pemain luar, sebut saja Facebook, Instagram, Twitter, TikTok, maupun YouTube. Hyppe pun hadir sebagai pemain lokal yang siap menantang para pemain medsos asing tersebut. Di
era digital seperti saat ini, masyarakat seakan tidak terpisah dengan
aktif di medsos. Menurut data Hootsuite and We Are Social, jumlah
pengguna medsos di Indonesia mencapai 160 juta pada Januari 2020. Jumlah tersebut meroket bila dilihat pada April 2019 yang mencapai 12
juta hingga Januari 2020. Adapun, penetrasi medsos di Indonesia
menyentuh 59% di awal tahun ini, seiring dengan meningkatnya jumlah
pengguna internet di Indonesia. Berangkat dari fakta itu, PT Hyppe Teknologi Indonesia menghadirkan aplikasi medsos Hyppe
meramaikan bisnis jejaring sosial di Tanah Air. Hyppe dirancang menjadi
wadah para pembuat konten dalam fitur social digital dalam satu
aplikasi. Selain itu, Hyppe menggabungkan teknologi finger print combat dan blockchain
untuk menjaga kepemilikan konten dari pembajakan, serta kemungkinan
pembuat konten untuk membeli dan menjual konten tersebut di dalam
aplikasi. "Kami juga merancang aplikasi Hyppe sesuai keinginan,
kesuksesan, serta kebiasaan dari masyarakat Indonesia dalam berjejaring
sosial," ujar President Director dari PT Hyppe Teknologi Indonesia Hondo
Widjaja dalam keterangan tertulisnya. Dipaparkan Hondo, Hyppe tak hanya memberikan pengalaman baru dalam dunia medsos, tapi menawarkan pula konsep yang berbeda dari medsos
lainnya, seperti konsep platform sharing economy atau gig economy. Dengan konsep tersebut, Hyppe diklaim akan memberi perhatian besar
kepada konten kreator.
"Kami menaruh perhatian besar terhadap mereka (konten kreator). Di Hyppe,
para kreator bisa sama-sama mendapatkan poin dari iklan konten dan
iklan sponsor yang nantinya dapat diuangkan ataupun digunakan sebagai
alat transaksi lainnya," tutur Hondo. Hyppe juga menyiapkan 10
fitur yang bisa memanjakan konten kreator untuk berkreasi yang bisa
membuat viewers betah 'nongkrong' di dalam aplikasi, yaitu sebagai
berikut : - HyppeVid, video berdurasi panjang dengan format landscape.
-
- HyppeDiary, untuk video singkat dengan format vertikal/portrait.
-
- HyppeStory adalah flash video yang muncul pada status dan tayang selama 24 jam.
-
- HyppeChat menjadi fitur chat semi games yang dilengkapi dengan avatar 3D.
-
- HyppeCompetition yang diperuntukan bagi para content creator untuk berpartisipasi dalam beragam kompetisi.
-
- HyppeSound untuk penyimpanan data suara sekaligus sebagai audio player.
-
- HyppeScript memberikan fitur penyimpanan konten berformat teks.
-
- HyppeLive adalah platform live streaming
-
- HyppeGames memungkinkan aplikasi Hyppe terhubung langsung dengan game online.
-
- HyppePic, menjadi platform untuk berbagi gambar/foto.
"Hyppe
berkomitmen untuk memberikan kesempatan yang sama kepada setiap
pengguna agar bisa menciptakan dan mengembangkan kreativitas secara
optimal. Seluruh pengguna Hyppe
bisa menjadi konten kreator dan bisa memonetisasi setiap konten hasil
karya mereka sendiri, sesuai dengan konsep Hyppe, selain sebagai medsos,
tapi juga membangun pendapatan per kapita negara kita," pungkas Hondo. Saat ini aplikasi Hyppe masih dalam tahap pengembangan. Dijanjikan bahwa medsos pesaing Facebook, Instagram, hingga YouTube ini bisa dinikmati masyarakat Indonesia pada akhir tahun 2020. |
0 komentar: