Cerita di Balik Gambar Wallpaper yang Bikin Ponsel Crash. Foto: Flickr/Gaurav Agrawal
Beberapa waktu lalu viral sebuah gambar pemandangan cantik yang bisa
bikin ponsel crash kalau menggunakannya untuk wallpaper.
Pemilik foto
akhirnya bercerita mengenai gambar tersebut.
Adalah ilmuwan
sekaligus fotografer Gaurav Agrawal si pemilik foto pemandangan itu.
Dia
bercerita, selama perjalanannya ke Taman Nasional Glacier di Montana,
AS tahun lalu, dia hanya ingin mengabadikan Matahari terbenam yang
terlihat indah.
Sayangnya, setelah membagikan foto-fotonya
tersebut di akun Flickr-nya, orang-orang menemukan bahwa foto cantik
hasil jepretan Agrawal rupanya membuat ponsel tipe tertentu, terutama
besutan Samsung dan Google berbasis OS Android 10, mengalami crash.
Tanpa diketahui Agrawal, meski foto cantik dan tampak bagus di
komputer dan di web, saat mengedit foto di Lightroom, ia mengekspor foto
menggunakan extra-wide HDR color space.
Normalnya, ini tidak
masalah.
Tapi karena mesin rendering warna bawaan Android 10 tidak dapat
menampilkan color space yang lebih besar dengan benar, menjadikannya
sebagai foto wallpaper di beberapa ponsel Android menyebabkan ponsel
boot loop dan berulang kali restart sampai factory reset dilakukan.
Dalam
sebuah wawancara, fotografer amatir yang karyanya telah muncul di
National Geographic ini, dirinya mengaku tidak tahu kalau format ekspor
akan menyebabkan kekacauan semacam ini.
"Saya berharap foto-foto saya viral karena hal yang bagus. Mungkin lain waktu ya," ujarnya seperti dikutip dari Gizmodo.
"Saya
pakai iPhone, dan wallpaper saya selalu foto istri saya. Jadi saya
tidak mengalami sendiri ponsel crash karena wallpaper gambar itu,"
sambungnya.
Bagi Agrawal sendiri yang telah mengunjungi Taman
Nasional Glacier untuk ketiga kalinya, agak menyedihkan mengetahui
jepretannya secara tidak sengaja berefek serius pada sejumlah pengguna
ponsel Android.
Apalagi jika mengingat di balik foto tersebut,
sesaat sebelum mengambil foto, dia hampir menyerah mengabadikan
pemandangan di sekitarnya di hari itu.
"Saat itu suram dan
mendung.
Saya pikir tidak akan ada Matahari terbenam dengan indah.
Saya
dan teman-teman hampir saja pergi dan beruntungnya saya, suasana alam
tiba-tiba berubah hingga bisa mendapat jepretan ini," kenangnya.
Belajar dari pengalaman, Agrawal akan lebih berhati-hati mengedit dan
menyimpan hasil fotonya, sehingga akan ada lebih banyak orang bisa
menikmati jepretannya.
"Mulai sekarang saya akan menggunakan format lain," tutupnya. |
0 komentar: