Algoritma Instagram Utamakan Foto Semi Telanjang?
Sebuah studi mengklaim algoritma Instagram mengutamakan foto semi bugil untuk ditampilkan di layanannya.
Hal itu membuat kreator konten banyak yang mengikuti pola ini.
Studi tersebut dilakukan oleh Algoritm Watch. "Investigasi eksklusif ini mengungkap bahwa Instagram memprioritaskan foto pria dan wanita yang berpakaian minim," sebut pemimpin riset, Judith Duportail.
Mereka meminta 26 relawan menginstall add on khusus dan mengikuti beberapa kreator konten di Instagram.
Add on tersebut secara otomatis membuka Instagram secara rutin dan menandai postingan seperti apa yang muncul di puncak newsfeed relawan.
Secara keseluruhan, 2.400 foto dianalisis dan 21% mengandung foto wanita berbikini dan pria telanjang dada.
"Postingan wanita berbikini 54% lebih cenderung tampil di newsfeed relawan kami," cetus Judith.
"Postingan foto pria telanjang dada 28% lebih cenderung tampil.
Secara kontras, postingan gambar makanan atau pemandangan sekitar 60% cenderung tidak tampil di newsfeed," imbuhnya.
Mereka mengakui bahwa temuan ini mungkin tidak berlaku pada semua pengguna Instagram.
Namun mereka mengklaim hal ini mewakili apa yang dilakukan algoritma Instagram secara umum.
Mendengar studi ini, Instagram langsung angkat bicara dan membantahnya.
Mereka tidak mengutamakan foto tidak pantas melainkan tergantung beberapa faktor seperti ketertarikan user, waktu postingan dan lainnya.
"Ada studi baru yang mengindikasikan kami mendorong konten khususnya karena mengandung semi ketelanjangan. Ini tidak benar," bantah Instagram.
"Kami menampilkan postingan berdasarkan ketertarikan, timeline postingan itu dan faktor lain yang membantu orang menemukan konten paling relevan bagi mereka," tambah Instagram.
Dikutip dari Mirror, mereka juga menganggap riset tersebut bermasalah. Misalnya saja jumlah sampel begitu kecil dan sistem risetnya juga meragukan.
"Studi ini hanya melihat sampel sangat kecil, yang sepertinya menampilkan konten yang mereka cari.
Semakin Anda terlibat dengan postingan tipe tertentu, makin cenderung pula kami menunjukkan postingan yang mirip-mirip,"
"Riset ini cacat dalam beberapa hal dan salah paham tentang bagaimana Instagram bekerja," pungkas situs milik Facebook ini.
Hal itu membuat kreator konten banyak yang mengikuti pola ini.
Studi tersebut dilakukan oleh Algoritm Watch. "Investigasi eksklusif ini mengungkap bahwa Instagram memprioritaskan foto pria dan wanita yang berpakaian minim," sebut pemimpin riset, Judith Duportail.
Mereka meminta 26 relawan menginstall add on khusus dan mengikuti beberapa kreator konten di Instagram.
Add on tersebut secara otomatis membuka Instagram secara rutin dan menandai postingan seperti apa yang muncul di puncak newsfeed relawan.
Secara keseluruhan, 2.400 foto dianalisis dan 21% mengandung foto wanita berbikini dan pria telanjang dada.
"Postingan wanita berbikini 54% lebih cenderung tampil di newsfeed relawan kami," cetus Judith.
"Postingan foto pria telanjang dada 28% lebih cenderung tampil.
Secara kontras, postingan gambar makanan atau pemandangan sekitar 60% cenderung tidak tampil di newsfeed," imbuhnya.
Mereka mengakui bahwa temuan ini mungkin tidak berlaku pada semua pengguna Instagram.
Namun mereka mengklaim hal ini mewakili apa yang dilakukan algoritma Instagram secara umum.
Mendengar studi ini, Instagram langsung angkat bicara dan membantahnya.
Mereka tidak mengutamakan foto tidak pantas melainkan tergantung beberapa faktor seperti ketertarikan user, waktu postingan dan lainnya.
"Ada studi baru yang mengindikasikan kami mendorong konten khususnya karena mengandung semi ketelanjangan. Ini tidak benar," bantah Instagram.
"Kami menampilkan postingan berdasarkan ketertarikan, timeline postingan itu dan faktor lain yang membantu orang menemukan konten paling relevan bagi mereka," tambah Instagram.
Dikutip dari Mirror, mereka juga menganggap riset tersebut bermasalah. Misalnya saja jumlah sampel begitu kecil dan sistem risetnya juga meragukan.
"Studi ini hanya melihat sampel sangat kecil, yang sepertinya menampilkan konten yang mereka cari.
Semakin Anda terlibat dengan postingan tipe tertentu, makin cenderung pula kami menunjukkan postingan yang mirip-mirip,"
"Riset ini cacat dalam beberapa hal dan salah paham tentang bagaimana Instagram bekerja," pungkas situs milik Facebook ini.
0 komentar: