Jebakan di Aplikasi 'Percantik Wajah', Inilah Bahaya Adware

Google sudah berulang kali merazia aplikasi berbahaya dari Play Store, mayoritasnya adalah aplikasi foto yang menjual fungsi mempercantik wajah, atau lazim disebut beautification.

Aplikasi yang dirazia itu dianggap berbahaya karena mengandung adware, yaitu software yang menyusupkan iklan ke perangkat korbannya.

Parahnya, adware ini adalah salah satu ancaman cyber yang paling populer saat ini.

Adware mungkin terlihat tak berbahaya bagi si korban, karena dianggap tak bisa mencuri dari korban.

Padahal ini adalah anggapan yang salah, karena ada juga adware yang bisa mencuri data-data perbankan si korban, dan bahkan dipakai untuk memata-matai korbannya.

Contoh adware berkemampuan super itu adalah Agent Smith, yang menurut peneliti di Check Point menginfeksi lebih dari 25 juta perangkat mobile di seluruh dunia tanpa diketahui korbannya.

Namun yang menjadi masalah utama dari adware adalah cara infeksinya, yang bisa disusupkan ke perangkat si korban tanpa terdeteksi, dan sulit atau malah hampir tak bisa, dihapus dari ponsel.

Sebabnya modul adware ini terus berubah dan menerapkan teknik baru yang sulit dideteksi oleh pengguna, dan bahkan oleh perusahaan keamanan cyber.

Contohnya adalah 49 adware yang ditemukan menyusup ke dalam Play Store oleh Trend Micro pada 2019 lalu.

Semua adware itu bisa menyembunyikan diri di dalam ponsel, menerapkan taktik unik yang membuatnya sulit dideteksi dan tak bisa dihapus.

Adware bisa menghasilkan keuntungkan yang relatif instan bagi para penyebarnya karena mereka bisa mendapat pemasukan dari setiap iklan yang disusupkan dan ditampilkan di ponsel korban.

Sementara kerugian bagi si korban adalah kenyamanannya dalam menggunakan ponsel tentu akan terganggu, apalagi seringkali iklan yang ditampilkan adware itu hampir memenuhi halaman ponsel dan sulit ditutup.

Bahkan dalam sejumlah kasus, saking banyaknya iklan yang ditampilkan, ponsel korban menjadi panas dan lambat.

Mengingat adware ini sulit dihapus jika sudah terlanjur diinstal, maka pengguna harus hati-hati sebelum menginstal aplikasi, yaitu dengan melihat akses ke fitur apa saja yang diminta oleh aplikasi tersebut.

Lalu jika ada aplikasi yang sudah terlanjur diinstal dan mendadak berperilaku aneh seperti menampilkan banyak iklan, sebaiknya aplikasi tersebut segera dihapus.

Dan terakhir, pengguna bisa menggunakan aplikasi keamanan cyber terpercaya di ponselnya.

0 komentar: