Layanan streaming Iflix menemukan penyelamat setelah dikabarkan kondisi keuangannya tidak sehat dan terjerat utang.
Adalah Tencent, raksasa internet China, dipastikan akan mengakuisisi perusahaan yang berbasis di Malaysia itu.
Ini
adalah langkah besar Tencent untuk meraih pasar streaming, khususnya di
Asia Tenggara yang menjadi pasar Iflix.
"Kami mengkonfirmasi bahwa
Tencent telah membeli konten, teknologi dan sumber daya Iflix," demikian
pernyataan Tencent.
"Ini sesuai dengan strategi kami untuk
mengekspansi platform internasional kami, WeTv, ke Asia Tenggara dan
menyediakan user konten kualitas tinggi internasional, lokal dan
original dalam banyak genre dan bahasa," imbuh mereka, dikutip dari Variety.
Nama Iflix masih
akan dipakai setidaknya 6 sampai 12 bulan.
Adapun para staff yang ada
sekarang kemungkinan dipertahankan, termasuk sang CEO, Mark Barnett.
Iflix
tercatat memiliki sekitar 25 juta pengguna aktif pada April 2020.
Namun
demikian, mereka banyak kehilangan uang dan menimbun utang. Industri
streaming memang kian kompetitif, terbukti Hooq sudah tutup karena tak
mampu bersaing.
Pada September 2019, Iflix hanya memiliki
persediaan uang kas USD 12,7 juta dan tidak mampu bertahan sendiri untuk
waktu yang lama.
Mereka memutuskan menjual perusahaan dan akhirnya
Tencent datang meminang.
Tidak disebutkan berapa angka akuisisi yang digelontorkan Tencent pada Iflix.
Beberapa sumber menyebutkan sampai puluhan juta dolar. |
0 komentar: