Antares
Para astronom mengungkap atmosfer Antares dalam detail menakjubkan yang belum pernah terjadi sebelumnya. Luar biasa besar ukurannya, kira-kira bisa muat hingga 700 Matahari.
Untuk
diketahui, Antares sendiri adalah bintang merah super raksasa sekaligus
bintang malam paling terang di rasi bintang Scorpio dalam galaksi Bima Sakti.
Menggunakan
Atacama Large Millimeter/submillimeter Array (ALMA) di Chili dan Karl
G. Jansky Very Large Array (VLA) milik National Science Foundation di
New Mexico, tim peneliti internasional membuat peta radio paling detail
namun dari atmosfer Antares.
Faktanya, seperti dikutip dari Space.com, ini adalah peta radio paling detail yang pernah dibuat untuk bintang mana pun selain Matahari kita.
Sementara diameter Antares sekitar 700 kali lebih besar dari Matahari
dalam cahaya tampak, peta ini mengungkapkan bahwa, seperti terlihat
pada cahaya radio, atmosfer bintang membentang lebih jauh dan bahkan
lebih besar.
Dengan peta terperinci ini, tim peneliti menemukan
bahwa kromosfer Antares, lapisan gas yang menciptakan atmosfer luar
bintang bersama koronanya, membentang hingga 2,5 kali radius bintang.
Sebagai perbandingan, kromosfer Matahari kita hanya mencapai 0,5% dari
jari-jari bintang kita.
"Ukuran bintang dapat bervariasi secara dramatis tergantung pada
panjang gelombang cahaya apa yang diamati," kata Eamon O'Gorman,
peneliti dari Dublin Institute for Advanced Studies di Irlandia yang
memimpin studi ini.
"Semakin panjang gelombang VLA, akan mengungkap atmosfer super raksasa ini hingga hampir 12 kali radius bintang," sambungnya.
Untuk
membuat peta ini, ALMA mengamati photosphere Antares, atau lapisan
tempat sebagian besar photon (partikel cahaya) tampak berasal, dalam
panjang gelombang yang lebih pendek.
VLA mengamati panjang
gelombang yang lebih panjang di atmosfer bintang lebih jauh. Teleskop
radio juga mengamati dan mengukur suhu gas dan plasma di atmosfer
bintang.
Untuk pertama kalinya, mereka mampu mendeteksi kromosfer
menggunakan gelombang radio.
Selain itu, mereka tidak hanya menemukan
bahwa ukurannya membentang 2,5 kali jari-jari bintang, tetapi juga
mengetahui suhunya.
Tim peneliti menemukan bahwa kromosfer Antares
lebih dingin daripada pengamatan optik dan ultraviolet sebelumnya,
memuncak pada suhu 3.500 derajat Celsius.
Data ini secara signifikan
lebih dingin daripada kromosfer Matahari kita yang suhunya hampir 20.000
derajat Celcius.
"Kami menemukan bahwa kromosfer bukan panas melainkan lebih hangat
dalam suhu bintang.
Perbedaannya dapat dijelaskan karena pengukuran
radio kami adalah termometer sensitif untuk sebagian besar gas dan
plasma di atmosfer bintang.
Sedangkan pengamatan optik dan ultraviolet
yang lalu hanya sensitif terhadap gas dan plasma yang sangat panas,"
jelasnya.
Ditambahkannya, selama ini pemahaman kita saat berbicara
tentang langit malam adalah, bintang hanya sebuah titik cahaya.
Fakta
bahwa manusia kini dapat memetakan atmosfer bintang super raksasa ini
secara terperinci, adalah bukti nyata akan kemajuan teknologi dalam
interferometri. |
0 komentar: