Tan Hooi Ling Co-Founder Grab (Foto: RISE via Getty Images)
Sebagaimana dikutip dari Forbes, perempuan
yang sering tampil dengan rambut pendeknya itu meraup lebih dari USD 9
miliar sejak meluncurkan perusahaan ride hailing ini. Bahkan, di medio September 2019, angka tersebut hampir setengah dari jumlah yang didapatkan Grab
mencapai USD 4,5 miliar dalam putaran pendanaan yang dipimpin oleh
Vision Fund, Softbank, Alibaba, Microsoft, dan 26 investor lainnya yang
bikin nilai perusahaan di angka USD 14 miliar. Ayah Ling yang
punya latar belakang insinyur telah menginspirasinya untuk belajar
teknik mesin di University of Bath di Inggris. Setelah setahun sebagai
insinyur peralatan di raksasa farmasi Eli Lilly di London, Inggris, Ling
lalu pindah ke perusahaan konsultan McKinsey cabang Malaysia. Dari
McKinsey pula, Ling meraih gelar MBA dari Harvard. Dari Harvard
inilah, Ling bertemu dengan Anthony Tan. Suasana San Fransisco, AS, yang
tak lain 'surga' para startup berada, seolah menginspirasi Ling dan Tan
membangun Grab. Saking serius mengembangkan startupnya, Ling rela
meniadakan liburannya untuk pergi ke Malaysia untuk membangun tim
perusahaan. "Kami
kerap berdiskusi, baik soal ide maupun rencana bisnis yang dapat
diwujudkan. Apalagi latar belakang kami sama-sama berasal dari Asia
Tenggara," ujar Ling saat berkunjung ke Indonesia pada 2016 silam. Sejak saat itu, Grab
tumbuh-kembang jadi perusahaan transportasi online yang diperhitungkan
di Asia Tenggara. Seiring itu, investor kelas kakap, mulai dari
Softbank, Alibaba, Microsoft, Didi Chuxing, Toyota, hingga Hyundai
mengucurkan dana segar ke kantong Grab. Walau karir sudah mentereng, Ling tetap merendah dan masih berbagi ilmu dengan para penggelut startup pemula
di Indonesia, seperti yang ia lakukan lewat Thinkubator. Thinkubator
sendiri merupakan kompetisi startup, yang mana juga pelaku startup
mendapat bimbingan dan ilmu dari praktisi yang sudah kenyang pengalaman. |
0 komentar: