Setelah Clubhouse diblokir di China, tiruannya makin tumbuh subur. Bahkan pemilik TikTok, ByteDance, juga ikut membuat aplikasi audio chat-nya sendiri. Menurut
dua sumber Reuters yang menolak disebutkan namanya, rencana ByteDance
masih berada di tahap awal, seperti dikutip dari Reuters. Seorang sumber mengatakan CEO ByteDance Zhang Yiming tertarik
mengembangkan aplikasi audio chat setelah melihat ramainya diskusi
tentang TikTok dan ByteDance di Clubhouse. Clubhouse mendadak populer di China karena menjadi tempat bagi
pengguna internet untuk mendiskusikan topik sensitif seperti kemerdekaan
Hong Kong dan perlakuan pemerintah terhadap suku Uighur. Sejak
diblokir di China pada awal Februari lalu, aplikasi tiruan Clubhouse
langsung membanjiri Negeri Tirai Bambu. Setidaknya ada belasan aplikasi
serupa yang diluncurkan dalam sebulan terakhir. Salah satunya
Xiaomi yang membangkitkan kembali aplikasi Mi Talk sebagai aplikasi
audio chat khusus untuk kaum profesional. Eksekutif di industri
memperkirakan masih ada banyak aplikasi tiruan Clubhouse lainnya yang sedang dikembangkan. Tapi
aplikasi serupa di China harus dirancang khusus untuk mengakomodasi
sensor dan pengawasan dari pemerintah. Contohnya seperti aplikasi Zhiya
buatan Lizhi yang diluncurkan tahun 2013 dan biasanya digunakan untuk
membicarakan video game. CEO Lizhi Marco Lai mengatakan aplikasi
buatannya mengharuskan pengguna untuk mendaftar menggunakan nama
aslinya, yang merupakan salah satu kewajiban di China. Lizhi juga
mempekerjakan pegawai khusus untuk mendengarkan setiap ruang percakapan
dan mengerahkan kecerdasan buatan untuk menghapus konten yang tidak
diinginkan, seperti pornografi atau isu politik yang sensitif. Zhiya
sempat dicekal oleh regulator China pada tahun 2019, tapi diperbolehkan
beroperasi kembali setelah melakukan perbaikan. Lai mengatakan di luar
topik politik, ada banyak cara untuk aplikasi audio chat berkembang di
China. "Orang dewasa di China tidak suka mengekspresikan pandangan
mereka di publik, kami telah diajarkan untuk tetap low-profile sejak
masih muda," kata Lai. "Pendekatan yang bagus di China adalah dengan hiburan, Anda mengundang semua orang untuk bersenang-senang," sambungnya. Sementara itu di luar China, raksasa Silicon Valley juga ikut mengembangkan Clubhouse versinya sendiri. Twitter saat ini sedang menguji coba fitur Spaces untuk Android dan iOS. Facebook
juga dikabarkan sedang dalam tahap awal mengembangkan aplikasi audio
chat, hanya beberapa hari setelah sang CEO Mark Zuckerberg bergabung di
Clubhouse. |
0 komentar: