Penyerang Bayern Munchen, Robert Lewandowski,
telah membuktikan kalau kerja keras takkan mengkhianati hasil. Karirnya
cukup berlika-liku dan bahkan pernah direkrut oleh sebuah klub dengan
harga seribu pounds (Rp20 juta) saja. Pada Jumat (18/12/2020)
dinihari tadi, Lewandowski sukses memenangkan salah satu gelar individu
bergengsi yakni FIFA Best Men's Player 2020. Ia mengalahkan dua pemain
hebat lainnya, Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo. Tentu, ini
bukan sebuah kejutan besar. Lewandowski sedang menikmati masa-masa
puncaknya pada tahun ini, di mana dirinya berhasil mencetak 55 gol dari
47 penampilan serta mampu membawa Bayern Munchen meraih treble. Gelar
ini bisa menjadi obat pelipur lara. Sebelumnya, pemain berkebangsaan
Polandia tersebut sempat dijagokan sebagai calon pemenang trofi Ballon
d'Or tahun ini. Sayangnya, Ballon d'Or edisi kali ini ditiadakan akibat
pandemi Covid-19. Titik Terendah Lewandowski
Publik mungkin hanya melihat puncak
karir dari pria berusia 32 tahun tersebut. Tanpa mengetahui bahwa untuk
mencapai titik itu, ia harus melewati berbagai lika-liku kehidupan dalam
karirnya yang telah berlangsung lama. Kalau ditarik lebih jauh,
tepatnya saat dirinya masih remaja, mungkin tidak ada yang menyangka
kalau Lewandowski bisa sampai pada titik ini. Jangankan itu, bisa
menjadi pemain profesional saja sudah cukup beruntung. Lewandowski
berada di titik terendah dalam hidupnya saat berusia 17 tahun. Sang
ayah, Krzysztof, harus berpulang ke pangkuan Tuhan. Pada saat itu ia
baru pindah dari tim divisi empat Polandia ke salah satu klub terbaik,
Legia Warsaw. Menjadi Pemain Rp20 Juta
Legia Warsaw dikenal sebagai klub
terbaik karena memiliki 14 gelar liga domestik. Seharusnya, itu adalah
lompatan terbesar di dalam karirnya. Namun cedera menghalangi progresnya
untuk bersinar. Hanya beberapa pekan saja untuk Legia membuat
keputusan kalau Lewandowski takkan menjadi bagian dari masa depan klub. Harapannya hancur seketika ketika Legia memintanya untuk segera mencari
tempat bernaung yang baru. Klub divisi tiga, Znicz Pruszkow,
menjadi penyelamat. Mereka dikenal sebagai tim yang sering merekrut
pemain murah dan mengasahnya. Pada saat itu, Pruszkow hanya merogoh
kocek sebesar seribu pounds untuk merekrut Lewandowski dari Legia. Ditolak Berkali-kali, Tak Mengapa
Awalnya, Lewandowski sangat jauh dari
kata pemain bintang di Pruszkow. Ia hanya digaji 230 pounds per bulan
(sekitar Rp4 Juta). Tetapi apalah artinya uang jika Lewandowski sudah
menemukan rumahnya. Lewandowski mulai menunjukkan kualitasnya
sebagai pencetak gol. Pada musim perdananya, ia mengantongi 15 gol dan
membawa Pruszkow naik ke divisi dua. Ketajamannya pun semakin terasah
seiring waktu berjalan. Meski telah membuktikan kualitasnya
sebagai pencetak gol, namun Lewandowski tetap mendapatkan banyak
penolakan. Legia Warsaw sempat tertarik untuk merekrutnya pada tahun
2008 lalu sebelum menjatuhkan pilihannya kepada pemain CD Tenerife,
Mikel Arruabarrena. Pada tahun itu juga, Lewandowski mendapatkan
penolakan dari Sporting Gijon yang baru promosi ke La Liga. Sang striker
kemudian memilih bergabung dengan Lech Poznan yang notabene rival
bebuyutan dari Legia Warsaw. Bangkit dan Bersinar
Ia sukses membuat Legia gigit jari. Saat Arruabarrena kesulitan untuk mencetak gol, Lewandowski tumbuh dan
berkembang sebagai bintang Lech Poznan dan berhasil mencetak 20 gol dari
48 penampilan di musim perdana. Tidak butuh waktu lama bagi
Borussia Dortmund untuk mendeteksi potensinya. Ia kemudian direkrut oleh
raksasa Jerman tersebut usai menjalani musim keduanya bersama Poznan,
di mana dirinya sukses mencetak 21 gol dari 34 laga. Lewandowski
semakin menjadi-jadi di Bundesliga. Sebanyak 103 gol dari 187 penampilan
berhasil ia sumbangkan dalam empat musim bersama Die Borussien, sebelum
Bayern Munchen memutuskan untuk membawanya ke Allianz Arena pada tahun
2014. Kini Lewandowski pantas untuk disebut sebagai salah satu
legenda Die Bavarians. Ia sudah mencetak 264 gol untuk raksasa Jerman
tersebut, menyumbangkan 15 gelar dari berbagai ajang dan melengkapinya
dengan torehan FIFA Best Men's Player 2020. Selamat, Robert Lewandowski! |
0 komentar: