Bisa Jawab Pertanyaan Interview dari Elon Musk Ini?

Elon Musk mengaku selalu memberikan satu pertanyaan wajib pada kandidat yang ia wawancarai. Ternyata lumayan bikin ngejelimet juga, loh, untuk dijawab.

Dalam dunia sains, interview yang biasanya dilakukan secara panjang -- bahkan semakin lama makin dianggap peluang keberhasilannya semakin tinggi -- ternyata dianggap kurang efektif. 

Maka dari itu dikenal metode terbaru yang dinamakan asymmetric information management (AIM).

Seperti yang dijelaskan psikolog Cody Porter kepada The Conversation, metode ini dikembangkan untuk penegakan hukum dan dirancang sebagai alternatif dari tes pendeteksi kebohongan yang terkenal tidak dapat dipercaya. 

Kemungkinan mendapatkan kesaksian benar melonjak dari 48% menjadi 81% saat mereka mulai menggunakan teknik AIM.

"Secara khusus, pewawancara menjelaskan kepada orang yang diwawancarai bahwa jika mereka memberikan pernyataan yang lebih panjang dan lebih rinci tentang peristiwa yang menarik, maka penyidik akan lebih mampu mendeteksi apakah mereka mengatakan yang sebenarnya atau berbohong. 

Bagi orang yang menyampaikan kebenaran, ini bagus berita. Bagi pembohong, ini adalah kabar yang kurang baik," jelas Porter.

Ternyata metode ini mirip-mirip seperti yang dilakukan bos SpaceX Elon Musk. 

Ia mengatakan pada World Government Summit di tahun 2017 bahwa dia selalu menggunakan pendekatan yang sama untuk wawancara.

"Ceritakan tentang beberapa masalah tersulit yang Anda tangani dan bagaimana Anda menyelesaikannya," begitulah bunyi pertanyaan Musk.

Elon Musk selanjutnya menjelaskan orang-orang yang benar-benar memecahkan masalah menunjukkan mereka tahu persis bagaimana mereka memecahkannya dan mereka tahu detail-detail kecil. 

Dengan kata lain, Musk secara intuitif memahami kebenaran di balik penelitian Porter.

Hmm, pertanyaannya cukup satu tapi bisa membuat orang yang ditanya berpikir sampai ngejelimet, ya. Demikian dikutip dari Inc.

0 komentar: