Sejarah Hari Ini (3 April): Boca Juniors Berdiri
Lima orang imigran asal Italia mendirikan sebuah klub Argentina yang akan menjadi salah satu klub terbesar di dunia.
Ada yang mengatakan imitasi adalah sikap jujur atas sebuah kekaguman. Mungkin karena itulah ada 14 klub sepakbola di dunia, dari Madagaskar hingga Gibraltas, yang memiliki nama Boca Juniors. Tetapi hari ini bukanlah awal sejarah dari klub-klub tersebut, melainkan Boca Juniors yang asli, yang tercipta di Buenos Aires, Argentina, hari ini pada tahun 1905 silam.
Pendiri salah satu klub terbesar di Amerika Latin itu ternyata adalah lima orang imigran asal Genoa, Italia. Mereka bertemu di Plaza Solis, di tengah La Boca, sebuah distrik Buenos Aires, dan di sanalah tercipta keputusan untuk mendirikan klub.
Esteban Baglietto, Alfredo Scarpatti, Santiago Sana, dan dua orang bersaudara Juan dan Teodoro Farenga, memunculkan nama Boca Juniors sebagai nama klub yang akan mereka dirikan. Penamaan dengan kata-kata Inggris sudah cukup lumrah saat itu mengingat pekerja asal Inggris yang memperkenalkan asosiasi sepakbola kepada Argentina.
Selain itu, kata-kata dengan bahasa Inggris juga membuat nama klub menjadi lebih prestisius dan memberi jarak pada masalah sosial yang kerap terjadi dalam sehari-hari dalam kota tersebut.
Setelah didirikan, Boca langsung berusaha untuk menembus kasta tertinggi sepakbola Argentina dan berhasil mewujudkan hal itu pada tahun 1913.
Sejak saat itu, mereka menjelma menjadi salah satu klub terbaik di Argentina dan juga di dunia dengan memenangkan lebih dari 50 gelar juara hingga sampai saat ini. Mereka mengoleksi 30 gelar titel juara liga (24 di era profesional dan enam sisanya saat era amatir), dan menjadi nomor dua terbanyak setelah River Plate dengan koleksi 35 trofi. Selain itu, di level domestik, mereka juga meraih dua Copa Argentina, dua Copa de Competencia Jockey Club, lima Copa Dr. Carlos Ibarguren dan gelar lainnya.
Keriuhan La Bombonera, markas Boca Juniors
Di level internasional, Boca juga bersinar. Mereka mengoleksi 18 gelar juara, yang termasuk enam Copa Libertadores, empat Recopa Sudamericana, tiga Piala Interkontinental, dua Copa Sudamericana, satu Copa Oro dan gelar-gelar lainnya.
Prestasi Boca Juniors lainnya yaitu menjadi salah satu dari delapan klub yang berhasil meraih Treble Winners zona CONMEBOL (bersama Olimpia, São Paulo, Independiente, Vélez Sársfield, Cruzeiro, Internacional and LDU Quito).
Sejarah unik terjadi pada perjalanan jersey klub. Menurut laman resmi Boca Juniors, warna awal jersey klub adalah putih dengan garis-garis hitam tipis vertikal. Dan warna biru dengan kuning seperti yang dipakai saat ini, tercipta dengan tidak sengaja.
Menurut sebuah sumber, Boca Juniors bertanding dengan klub lokal lainnya yang bernama Boedo. Pemenang pertandingan tersebut berhak untuk mendapatkan jersey tim lawan, dan Boca mengalami kekalahan di laga itu. Tetapi kemudian, salah satu pemain yang juga bekerja di laut, sangat menyukai penampilan bendera Swedia dan kemudian membawanya untuk menjadi warna klub hingga menjadi salah satu jersey yang paling terkenal di dunia hingga sekarang.
Boca Juniors juga dapat berbangga dengan stadion mereka, yaitu La Bombonera, yang terkenal dengan keriuhan suporter mereka. Salah satu keriuhan paling besar akan selalu tercipta ketika Boca menjalani pertandingan derby menghadapi rival sekotanya, River Plate. Derby tersebut telah menjadi salah satu pertandingan derby paling besar di dunia, hingga laga itu dijuluki Superclasico.
Bahkan, media Inggris, The Observer, menempatkan kegiatan menonton Superclasico (di La Bombonera) di puncak daftar 50 hal berkaitan dengan olahraga yang harus dilakukan sebelum meninggal.
La Bombonera juga pernah menjadi rumah pemain-pemain berkualitas, seperti Gabriel Batistuta, Claudio Caniggia, Juan Roman Riquelme, Juan Sebastian Veron, Rodrigo Palacio, Carlos Tevez dan juga Martin Palermo yang menjadi top skor klub sepanjang masa dengan 236 gol.
Jangan lupakan juga sosok pesepakbola terbaik sepanjang masa, Diego Maradona, yang mengakhiri karirnya bersama Boca Juniors.
Well, selamat ulang tahun Xeneizes!
Ada yang mengatakan imitasi adalah sikap jujur atas sebuah kekaguman. Mungkin karena itulah ada 14 klub sepakbola di dunia, dari Madagaskar hingga Gibraltas, yang memiliki nama Boca Juniors. Tetapi hari ini bukanlah awal sejarah dari klub-klub tersebut, melainkan Boca Juniors yang asli, yang tercipta di Buenos Aires, Argentina, hari ini pada tahun 1905 silam.
Pendiri salah satu klub terbesar di Amerika Latin itu ternyata adalah lima orang imigran asal Genoa, Italia. Mereka bertemu di Plaza Solis, di tengah La Boca, sebuah distrik Buenos Aires, dan di sanalah tercipta keputusan untuk mendirikan klub.
Esteban Baglietto, Alfredo Scarpatti, Santiago Sana, dan dua orang bersaudara Juan dan Teodoro Farenga, memunculkan nama Boca Juniors sebagai nama klub yang akan mereka dirikan. Penamaan dengan kata-kata Inggris sudah cukup lumrah saat itu mengingat pekerja asal Inggris yang memperkenalkan asosiasi sepakbola kepada Argentina.
Selain itu, kata-kata dengan bahasa Inggris juga membuat nama klub menjadi lebih prestisius dan memberi jarak pada masalah sosial yang kerap terjadi dalam sehari-hari dalam kota tersebut.
Setelah didirikan, Boca langsung berusaha untuk menembus kasta tertinggi sepakbola Argentina dan berhasil mewujudkan hal itu pada tahun 1913.
Sejak saat itu, mereka menjelma menjadi salah satu klub terbaik di Argentina dan juga di dunia dengan memenangkan lebih dari 50 gelar juara hingga sampai saat ini. Mereka mengoleksi 30 gelar titel juara liga (24 di era profesional dan enam sisanya saat era amatir), dan menjadi nomor dua terbanyak setelah River Plate dengan koleksi 35 trofi. Selain itu, di level domestik, mereka juga meraih dua Copa Argentina, dua Copa de Competencia Jockey Club, lima Copa Dr. Carlos Ibarguren dan gelar lainnya.
Keriuhan La Bombonera, markas Boca Juniors
Di level internasional, Boca juga bersinar. Mereka mengoleksi 18 gelar juara, yang termasuk enam Copa Libertadores, empat Recopa Sudamericana, tiga Piala Interkontinental, dua Copa Sudamericana, satu Copa Oro dan gelar-gelar lainnya.
Prestasi Boca Juniors lainnya yaitu menjadi salah satu dari delapan klub yang berhasil meraih Treble Winners zona CONMEBOL (bersama Olimpia, São Paulo, Independiente, Vélez Sársfield, Cruzeiro, Internacional and LDU Quito).
Sejarah unik terjadi pada perjalanan jersey klub. Menurut laman resmi Boca Juniors, warna awal jersey klub adalah putih dengan garis-garis hitam tipis vertikal. Dan warna biru dengan kuning seperti yang dipakai saat ini, tercipta dengan tidak sengaja.
Menurut sebuah sumber, Boca Juniors bertanding dengan klub lokal lainnya yang bernama Boedo. Pemenang pertandingan tersebut berhak untuk mendapatkan jersey tim lawan, dan Boca mengalami kekalahan di laga itu. Tetapi kemudian, salah satu pemain yang juga bekerja di laut, sangat menyukai penampilan bendera Swedia dan kemudian membawanya untuk menjadi warna klub hingga menjadi salah satu jersey yang paling terkenal di dunia hingga sekarang.
Boca Juniors juga dapat berbangga dengan stadion mereka, yaitu La Bombonera, yang terkenal dengan keriuhan suporter mereka. Salah satu keriuhan paling besar akan selalu tercipta ketika Boca menjalani pertandingan derby menghadapi rival sekotanya, River Plate. Derby tersebut telah menjadi salah satu pertandingan derby paling besar di dunia, hingga laga itu dijuluki Superclasico.
Bahkan, media Inggris, The Observer, menempatkan kegiatan menonton Superclasico (di La Bombonera) di puncak daftar 50 hal berkaitan dengan olahraga yang harus dilakukan sebelum meninggal.
La Bombonera juga pernah menjadi rumah pemain-pemain berkualitas, seperti Gabriel Batistuta, Claudio Caniggia, Juan Roman Riquelme, Juan Sebastian Veron, Rodrigo Palacio, Carlos Tevez dan juga Martin Palermo yang menjadi top skor klub sepanjang masa dengan 236 gol.
Jangan lupakan juga sosok pesepakbola terbaik sepanjang masa, Diego Maradona, yang mengakhiri karirnya bersama Boca Juniors.
Well, selamat ulang tahun Xeneizes!
0 komentar: