Mereka yang Ingin Mencaplok Facebook

Dunia terpana saat mengetahui Facebook mengakuisisi WhatsApp dengan nilai USD 19 miliar atau setara Rp 209 triliun (USD 1 = Rp 11.000).

Jika Facebook saja punya kocek sebanyak itu, lantas berapa harga jejaring sosial yang dibikin oleh Mark Zuckerberg tersebut kalau sampai dijual?

USD 149,2 miliar! Itulah market cap Facebook yang sempat tercatat di halaman Yahoo Finance. Jika dirupiahkan maka nilainya mencapai Rp 1.641 triliun!

Itu tentu merupakan nilai yang sangat fantastis bagi sebuah situs internet. Padahal siapa yang menduga jika cikal bakal situs ini cuma berasal dari kamar asrama dan dikembangkan oleh mahasiswa drop-out pula.

Namun internet telah memunculkan sinar keajaibannya. Seiring perjalanannya, Facebook telah diramalkan banyak orang bakal 'meledak'. Banyak pihak pun kesengsem, sehingga ingin membelinya.

Siapa saja perusahaan yang ingin mencaplok Facebook, berikut di antaranya seperti dilaporkan buku The Facebook Effect yang ditulis oleh David Kirkpatrick :


Cuma Ditawar USD 10 Juta

Facebook awalnya bernama TheFacebook.com, dan diluncurkan pada bulan Februari 2004. Setelah empat bulan setelah kelahirannya, Mark Zuckerberg yang saat itu baru berusia 20 tahun sudah disodorkan dana USD 10 juta agar mau melepas Facebook.

Tidak jelas dari mana datangnya penawaran tersebut. Si penawar cuma disebut sebagai lembaga keuangan dari New York.

Namun disebutkan jika Zuck tidak pernah serius untuk menanggapi penawaran tersebut. Padahal jika melihat penawarannya -- USD 10 juta -- cukup menggiurkan, mengingat Facebook saat itu masih sangat baru.

Friendster

http://images.detik.com/content/2014/04/15/319/091008_friendster1.jpg
Dilaporkan oleh VentureBeat pada tahun 2007, seorang penawar Facebook disebutkan adalah mantan petinggi Friendster Jim Scheinman.

Ya, jika Anda sudah bermain jejaring sosial dari awal tahun 2000, pasti sudah tidak asing dengan Friendster. Ini adalah jejaring sosial yang dulunya sangat fenomenal.

Sayang, perkembangan Friendster mentok sampai akhirnya mati dan berubah jadi situs game. Bahkan, penggila jejaring sosial pasti banyak yang telah melupakan Friendster yang dulu terkenal dengan fitur 'testimonialnya' itu.

"Saya telah menemukan perusahaan kecil yang didirikan oleh seorang drop out dari Harvard. Kami telah sangat begitu dekat untuk mengakuisisinya," ucap Scheinman kala itu.

Startup tersebut memang dulunya sangat tidak terkenal. Namun kini nama startup yang dimaksud telah diketahui oleh hampir seluruh pengguna internet. Ya, situs tersebut adalah Facebook.

Google

http://images.detik.com/content/2014/04/15/319/091044_googlecar460.jpg
Zuck dan teman sekamarnya di Harvard pernah menyewa sebuah rumah di sekitar Palo Alto sepanjang musim panas tahun 2004.

"Pada masa itu, dua orang eksekutif Google ternyata pernah menyambangi Zuck untuk melihat peluang kerja sama atau bahkan untuk membeli Facebook," tulis Kirkpatrick, di buku The Facebook Effect.

Tak langsung tembus, Google tak patah arang. Pada medio 2007, bos iklan Google Tim Armstrong bahkan turun tangan langsung untuk coba meyakinkan Facebook agar layanan iklan internasionalnya bisa dikelola Google.

"Dewan direksi pun telah menyetujui pembelian (Facebook) jika masih masuk akal," lanjut Kirkpatrick.

Sayang, Google tak pernah mendapat tanda tangan Zuck untuk penjualan Facebook. Aksi Google termasuk penawaran USD 15 miliar ke Facebook untuk investasi.
Viacom
http://images.detik.com/content/2014/04/15/319/091224_tomfreston.jpg
Pada tahun 2005, Facebook (saat itu masih TheFacebook) bahkan nyaris dibeli oleh konglomerasi media, Viacom.

Berdasarkan laporan Kirkpatrick, saat itu Viacom menawarkan USD 75 juta kepada Zuck, namun ditolak.

Belum menyerah, CEO Viacom saat itu, Tom Freston, pun melakukan pertemuan dengan Zuck. Topik pembicaraan keduanya tak cuma soal akuisisi, namun juga peluang berkolaborasi.

Zuckerberg ternyata tidak tertarik. "Saat itu merupakan no-thank-you meeting," kata seorang sumber kepada Kirkpatrick.

Kemudian pada tahun 2006, bos MTV Michael Wolf pernah mengatakan kepada Zuck jika situs pertemanannya itu telah berharga USD 2 miliar..

Dan benar saja, beberapa minggu setelahnya, Viacom mengajukan penawaran ke Facebook sampai USD 1,5 miliar, dengan upfront payment sebesar USD 800 juta.

Penawaran yang menggiurkan pastinya, dan konon Facebook benar-benar nyaris dijual saat itu. Demikian menurut buku The Facebook Effect.

Namun disebutkan, Facebook meminta upfront payment yang lebih besar. CFO Viacom pun bingung dengan nilai fantastis yang nantinya harus dibayarkan oleh perusahaannya jika Facebook benar-benar jadi dibeli.

Sampai akhirnya, pembicaraan akuisisi di antara keduanya mentok dan Viacom tak datang lagi untuk menawar Facebook.

MySpace

http://images.detik.com/content/2014/04/15/319/091255_chrisdewolfe.jpg
Pada musim semi tahun 2005, CEO MySpace Chris DeWolfe juga pernah bersua dengan Zuck untuk menjajaki kemungkinan akuisisi.

Zuck tidak sendiri, ia ditemani oleh President Facebook Sean Parker, dan seorang penasehat bernama Matt Cohler.

Berbeda dengan pertemuan bisnis lainnya dimana Zuck lebih pasif. Justru saat bertemu CEO MySpace ini Zuck melontarkan pertanyaan apakah DeWolfe tertarik untuk membeli Facebook senilai USD 75 juta.

Saat itu, DeWolfe menjawab tidak! Dan ketika mereka bertemu lagi di tahun yang sama, Zuck mengutarakan pertanyaan serupa, namun angka yang disodorkan jauh lebih tinggi, mencapai USD 750 juta. Lagi-lagi, DeWolfe mengatakan tidak!

News Corp

http://images.detik.com/content/2014/04/15/319/131059_rosslevinsohn.jpg
Pada Januari 2006, bos News Corp Ross Levinsohn menyambangi pendiri Facebook Mark Zuckerberg dan penasehatnya, Matt Cohler, di Los Angeles, Amerika Serikat.

Tujuan Levinsohn jelas, ingin membeli Facebook. Namun ia punya kekhawatiran tak dapat mempertahankan perkembangan dari jejaring sosial itu.

"Itulah perbedaan perusahaan asal Los Angeles dan Silicon Valley," kata Zuck, terkait kekhawatiran Levinsohn di buku The Facebook Effect.

"Kami membangun untuk yang terakhir kalinya dan orang-orang ini (News Corp-red.) tidak punya petunjuk sama sekali," sindirnya.

NBC

http://images.detik.com/content/2014/04/15/319/131131_nbc.jpg
The National Broadcasting Company atau yang lebih dikenal dengan nama NBC juga termasuk salah satu perusahaan yang sempat melirik Facebook.

Pada tahun 2005, petinggi NBC dilaporkan Kirkpatrick pernah memantau perkembangan Facebook.

Ada niat mengakuisisi dari perusahaan jaringan commercial broadcast televisi dan radio tersebut terhadap sang jejaring sosial.

Namun sayang, Kirkpatrick tidak memiliki detail kabar soal rencana akuisisi NBC ini.
Yahoo!
http://images.detik.com/content/2014/04/15/319/131247_yahoodlm.jpeg
USD 1 miliar adalah harga yang disodorkan Yahoo kepada Facebook pada musim panas di tahun 2006 silam.

Dilaporkan, investor Facebook dan sejumlah eksekutifnya ternyata tertarik dengan penawaran Yahoo! ini.

Di sisi lain, Facebook baru saja meluncurkan News Feed dan jika fitur ini berhasil maka Facebook diyakini bakal dihargai jauh lebih mahal dari USD 1 miliar.

Ternyata setelah pengumuman laporan keuangan pada kuartal II, Yahoo! menurunkan penawarannya 'cuma' menjadi 850 juta.

Dewan direksi Facebook cuma butuh waktu 10 menit untuk menolak penawaran murah tersebut, kata The Facebook Effect.

Di akhir tahun 2006, Yahoo! kembali lagi mengajukan proposal akuisisi senilai USD 1 miliar ke Facebook.

Namun sepertinya, penawaran kedua Yahoo! ini kembali cuma menjadi angin lalu bagi Facebook.

AOL

http://images.detik.com/content/2014/04/15/319/131328_ceoaolmiller.jpg
Mantan CEO AOL Jonathan Miller pun kesengsem dengan Facebook dan berniat untuk meminangnya pada pertengahan tahun 2006.

Bahkan, Miller coba meyakinkan CEO Time Inc. saat itu Anne Moore untuk ikut patungan untuk membeli Facebook.

Rencana Miller adalah, AOL akan menjual MapQuest dan Tegic. Sementara TIme Inc. akan melego IPC. Lantas, AOL dan Time Inc. akan patungan untuk mengajukan penawaran lebih dari USD 1 miliar ke Facebook.

Sayang, CEO Time Warner Jeff Bewkes mengabaikan ide patungan tersebut. Dan lagi-lagi, Facebook gagak dijual.

Microsoft

http://images.detik.com/content/2014/04/15/319/131427_steveballmer.jpg
"Kenapa kami tidak membelimu (Facebook-red.) seharga USD 15 miliar?". Itulah tawaran yang diajukan mantan CEO Microsoft Steve Ballmer pada tahun 2007 kepada Facebook.

Facebook saat itu memang tengah jadi rising star. Ia semakin meraksasa dan diperebutkan oleh para penguasa di jagat teknologi.

Termasuk oleh Microsoft, yang dalam usahanya agar Facebook tak jatuh ke tangan Google, Ballmer mengajukan proposal USD 15 miliar ke Zuckerberg.

Ballmer menyadari jika Zuck tak akan melepas kontrol terhadap Facebook. Maka dari itu, eksekutif berkepala pelontos itu datang dengan dana USD 15 miliar untuk membeli sebagian kecil saham situs tersebut.

"Kemudian, Microsoft punya opsi setiap enam bulan untuk membeli 5% saham Facebook lainnya. Proses pengambilalihan perusahaan (Facebook-red.) bisa memakan waktu 5-7 tahun," tulis Kirkpatrick.

Memang, rencana tinggal rencana. Microsoft akhirnya tak pernah menguasai Facebook. Perusahaan yang dibangun oleh Bill Gates ini cuma memiliki 1,6% saham Facebook senilai USD 250 juta.

0 komentar: