Rockefeller dan Rothschild adalah
dua keluarga yang kaya raya.
Tapi beberapa orang sekadar tahu bahwa
keduanya punya pengaruh besar terkait perekonomian dan perbankan, titik.
Siapakah mereka?
Mengutip Forbes, pengusaha asal Ohio,
John D. Rockefeller dan William Rockefeller Jr mendirikan Standard Oil
pada tahun 1870.
Pada tahun 1880-an, saudara-saudara di antara
orang-orang terkaya di Amerika Serikat. Pada 1916, John D. Rockefeller
menjadi miliarder pertama di Amerika. Rockefeller juga dikenal sebagai
filantropi.
Sementara Rockefeller dianggap sebagai orang kaya lama
di AS, kekayaan Rothschild di Eropa juga patut diperhitungkan.
Patriark
Mayer Amschel Rothschild memiliki dampak luar biasa pada perbankan
internasional sehingga Forbes pada 2005 menamainya dalam daftar 20
Pengusaha Paling Berpengaruh.
Rothschild meninggal pada tahun 1812.
Keluarga Rothschild berjuang selama lebih dari 230 tahun dan
berhasil menguasai hampir seluruh bank sentral di dunia.
Rothschild
terkenal dengan sumpahnya untuk menerbitkan dan mengendalikan uang di
seluruh dunia semasa hidupnya.
Mengapa ia muncul dalam pemberitaan teori konspirasi COVID-19?
Memiliki
kekayaan yang luar biasa dan terkenal dari generasi ke generasi tentu
mudah sekali membuat mereka terserang berbagai konspirasi.
Salah satunya
adalah dokumen yang dirilis oleh Rockefeller Foundation dan Global
Business Network.
Dokumen itu membuat sebagian orang mengklaim wabah
corona dan konsep lockdown sudah disetting sepuluh tahun lalu.
Dokumen
berjudul 'Scenarios for the Future of Technology and International
Development' ini menceritakan situasi wabah dan kepanikan, mirip dengan
yang terjadi saat ini.
Kendati demikian, mereka mengatakan bahwa ini
hanyalah sebuah kajian akademis sehingga tidak panik jikalau terjadi
pandemi seperti pada tahun-tahun sebelumnya.
Rothschild sama saja,
karena ambisinya, teori konspirasi liar percaya jika ia menggunakan
perang sebagai upaya mendatangkan keuntungan sejak zaman dahulu.
Kini
ambisinya dianggap segelintir orang berpaling ke urusan virus corona.
Meski begitu, Keluarga Rothschild juga merupakan seorang filantropi.
Apa hubungannya dengan Bill Gates?
Gates dan Keluarga Rockefeller memang ada hubungan, karena itu tak heran dirinya selalu dikaitkan keluarga kaya tersebut.
Baik
yayasan milik Gates dan Rockefeller menganggap inovasi teknologi dan
kerja sama yang erat dengan industri makanan dan pertanian sebagai kunci
untuk mengatasi kelaparan.
Melansir The Guardian, pada tahun 2006
mereka bersama-sama meluncurkan Aliansi untuk Revolusi Hijau di Afrika
(Agra).
Premisnya adalah kelaparan di Afrika, terutama, disebabkan oleh
kurangnya teknologi dan pasar yang berfungsi.
Profesor Joseph
Uscniski dari University of Miami berpendapat suami Melinda Gates ini
wajar diserang habis-habisan karena dia kaya dan terkenal.
"Teori
konspirasi adalah tentang menuduh orang powerful melakukan hal-hal
buruk. Teorinya pada dasarnya sama, hanya namanya saja yang beda," ujar
profesor pakar ilmu politik itu.
"Sebelum Bill Gates, sosoknya adalah George Soros dan Koch bersaudara, keluarga Rothschild dan keluarga Rockefeller," paparnya.
Jadi
tidak perlu heran ketika konspirasi yang membawa orang dengan pengaruh
besar di dunia bisa begitu menarik. Kuncinya adalah dua persamaan dari
ketiganya, mereka terkenal dan kaya raya. |
0 komentar: