Beberapa waktu lalu sebuah penggalangan dana di Kickstarter membuat heboh, karena menawarkan parfum beraroma luar angkasa.
Kini, orang yang sama di balik penggalangan dana tersebut menawarkan inovasi lainnya yaitu parfum beraroma Bulan!
Orang
di balik parfum beraroma unik ini adalah Steve Pearce, pendiri Omega
Ingredients yang telah memproduksi parfum dengan aroma aneh, seperti
rambut Cleopatra dan atmosfer di stasiun luar angkasa Mir milik Rusia.
Awalnya Pearce digaet oleh Product Manager Eau de Space Matt Richmond yang meluncurkan penggalangan dana di Kickstarter untuk Eau de Space, parfum dengan aroma luar angkasa yang dibuat berdasarkan deskripsi dari astronaut yang pernah melayang di orbit Bumi.
Penggalangan dana tersebut telah berhasil mengumpulkan lebih
dari USD 470 ribu, dan mereka menetapkan target baru hingga USD 700
ribu.
Untuk mencapai target baru tersebut, mereka menawarkan produk
baru, yaitu Eau de Luna berupa parfum beraroma Bulan.
"Buka kunci
target baru 'Smell of the Moon' dengan mengumpulkan USD 700.000 dan
pilih salah satu dari 'The Smell of Space' atau 'The Smell of Moon',"
tulis deskripsi kampanye tersebut yang dikutip dari Space.
Kampanye
penggalangan dana untuk Eau de Luna ini diumumkan pada 16 Juli kemarin,
bertepatan dengan peringatan 51 tahun misi Apollo 11, misi luar angkasa
pertama yang berhasil mendaratkan manusia di Bulan.
Saat ini kampanye
Eau de Space telah memiliki 10.699 pendukung dan akan berakhir pada 17
Agustus.
Sama seperti Eau de Space, Pearce juga mengandalkan deskripsi astronaut untuk mengembangkan Eau de Luna.
Untuk mereproduksi aroma Bulan, ia terinspirasi dari deskripsi yang diberikan oleh Charlie Duke, astronaut Apollo 16, tentang regolith atau tanah Bulan.
"Ini
merupakan aroma yang sangat kuat. Ini memiliki rasa -- menurutku
seperti bubuk mesiu -- dan aroma seperti bubuk mesiu juga," kata Duke
setelah mencium debu Bulan yang menempel di pakaian luar angkasanya.
Hal
ini kemudian menarik perhatian Richmond. Setelah bekerjasama
memproduksi Eau de Space, kini keduanya berkolaborasi untuk menjual Eau
de Luna.
Richmond pun penasaran ingin melihat aroma mana yang akan
lebih populer, aroma luar angkasa atau aroma Bulan.
Tidak hanya sekedar
gimmick, parfum ini juga dikembangkan untuk mendorong murid-murid lebih
tertarik mempelajari sains, teknologi, teknik dan matematika (STEM).
"Bulan
lebih nyata dibanding luar angkasa, kalian bisa melihatnya tiap malam,
dan mimpi Amerika untuk membawa manusia pertama ke Bulan menginspirasi
banyak generasi," kata Richmond.
"Tapi, mengingat banyak orang
yang mengumpulkan dana untuk sebotol Eau de Space, saya rasa Bulan harus
bekerja lebih keras untuk menyusulnya," sambungnya.
Kalian bisa mendapatkan Eau de Space atau Eau de Luna alias parfum
beraroma bulan dengan menyumbang mulai dari USD 29, dan satu botol lagi
akan didonasikan ke program STEM di AS.
Bagaimana, kalian lebih
penasaran dengan aroma luar angkasa atau Bulan? |
0 komentar: