Getir Hidup Mike Tyson, Manusia Paling Jahat di Bumi Tak Punya Ayah
Mike
Tyson merupakan salah satu petinju terhebat yang pernah ada di bumi.
Tyson menjalani debutnya di tinju profesional pada 1985 dan pensiun pada
2005.
Selama kariernya itu, Tyson mencatatkan 58 pertarungan dengan menang 44 kali dan hanya kalah enam kali.
Bahkan, sampai detik ini, aura kebintangannya pun tak pernah pudar. Meskipun, telah banyak lahir petinju-petinju kelas dunia masa kini, nama Tyson masih saja disebut-sebut sebagai yang terhebat.
Memang, kebahagiaan dari sergi harta telah Tyson rasakan. Walau, ia sempat bangkrut, namun kini dia kembali berjaya dengan bisnis ganjanya.
Selama kariernya itu, Tyson mencatatkan 58 pertarungan dengan menang 44 kali dan hanya kalah enam kali.
Juara
dunia termuda kelas berat dengan usia 20 tahun, 4 bulan, 22 hari, serta
titel kelas berat WBA, WBC, dan IBF adalah capaian dari si Leher
Beton.
Tyson
dijuluki sebagai salah satu petinju kelas berat paling menakutkan dalam
sejarah tinju.
Manusia paling jahat di bumi juga melekat kepadanya
karena kemenangan-kemenangan fenomenal dan brutal yang diraihnya.
Segudang
prestasi telah ia dapat dari ring tinju. Uang, ketenaran, dan
penghormatan melebur menjadi satu paket atas apa yang ia lakukan di atas
ring.
Bahkan, sampai detik ini, aura kebintangannya pun tak pernah pudar. Meskipun, telah banyak lahir petinju-petinju kelas dunia masa kini, nama Tyson masih saja disebut-sebut sebagai yang terhebat.
Memang, kebahagiaan dari sergi harta telah Tyson rasakan. Walau, ia sempat bangkrut, namun kini dia kembali berjaya dengan bisnis ganjanya.
Tapi,
ada satu kebahagiaan yang tidak pernah Tyson rasakan sejak ia lahir
hingga saat ini.
Hal itu adalah hangatnya dekapan seorang ayah. Tyson
lahir 30 Juni 1966 di lingkungan chaos di Brooklyn, New York.
Tidak
mendapatkan didikan dari seorang ayah, Tyson pun tumbuh sebagai anak
laki-laki yang keras. Parahnya, ketika usianya masih 13 tahun, dia sudah
38 kali terjerat hukum.
"Saya
tidak tahu banyak tentang keluarga ayah saya. Bahkan, saya tidak
terlalu mengenal ayah saya sama sekali.
Di akta kelahiran, dikatakan
bahwa Ayah saya adalah Percel Tyson," kata Tyson, dikutip Sportbible.
Percel
Tyson atau yang ditulis Purcell Tyson dalam beberapa laporan adalah
sebuah misteri.
Dia merupakan orang Jamaika yang menikah dengan ibu
Tyson, Lorna Mae Smith, setelah mereka bertemu di New York.
Namun pernikahan itu tidak berlangsung lama, Tyson tidak pernah bertemu dengannya dan keberadaannya tetap tidak diketahui.
"Tapi,
kami semua diberi tahu bahwa ayah kandung kami adalah Jimmy 'Curlee'
Kirkpatrick Jr. Namun, dia hampir tidak ada dalam foto.
Seiring
berjalannya waktu, saya mendengar kabar bahwa dia adalah seorang
mucikari dan dia biasa memeras wanita," ucap Tyson.
"Curlee
akan pergi ke tempat kami tinggal, secara berkala.
Dia dan ibuku tidak
pernah berbicara satu sama lain, dia hanya membunyikan klakson dan kami
hanya akan turun dan menemuinya.
Saya masih tidak yakin siapa ayah saya
sebenarnya," sambung Tyson.
Ketika
Tyson sering keluar masuk tahanan remaja, dia diangkat sebagai anak
oleh seorang pelatih legendaris Cus d’Amato.
Namun, tiga tahun setelah
berlatih, Tyson harus mengalami kejadian yang sangat menyedihkan. Dia
hidup sebagai yatim piatu, karena sang ibu meninggal pada 1982.
Untungnya,
Tyson jatuh di tangan yang tepat. Cus d’Amato mampu menanamkan mental
petarung sejati kepadanya. Tyson menunjukkan pada dunia keganasannya.
Ketika itu usianya baru 18 tahun berhasil mengalahkan Hector hanya dalam
waktu 1 menit 47 detik.
Sayangnya,
D'Amato meninggal pada 4 November 1985 ketika Tyson berusia 19 tahun.
Dia tidak pernah melihat apa yang ia lakukan kepada Tyson menjadi
kenyataan setahun kemudian pada 22 November 1986.
Tyson berhasil menjadi
juara dunia termuda setelah mengalahkan Trevor Berbick hanya dalam dua
ronde.
0 komentar: