OnePlus Tak Sengaja Bocorkan Ratusan Email Pengguna
OnePlus dilaporkan mengekspos ratusan alamat email penggunanya. Insiden kebocoran data ini terjadi secara tak sengaja ketika OnePlus berniat mengirim sebuah email massal.
Dikutip dari Android Police, siapa pun yang mengirim email berisi sebuah hasil studi penelitian secara massal ini tampaknya lupa menggunakan bcc untuk menyembunyikan alamat.
Namun kebocoran data ini terbilang kecil dibandingkan insiden yang pernah terjadi sebelumnya. Kebocoran kali ini hanya mengekspos sekitar 270 alamat email.
Sedikit mengingatkan, kebocoran data yang terjadi pada awal 2018 membuat OnePlus harus membekukan informasi lebih dari 40 ribu kartu kredit penggunanya.
Seakan tak belajar dari kesalahan, di 2019 OnePlus kembali harus mengumumkan kepada para penggunanya bahwa para peretas dapat membobol situs mereka dengan mudah.
Meski perusahaan asal China ini mengatakan tidak ada data pembayaran yang terpengaruh. Tapi, informasi yang terbuka dapat mencakup nama, nomor kontak, email, dan alamat pengiriman dari pesanan yang dibuat di situsnya.
Nah, pada kebocoran kali ini, sepertinya bermula dari email yang ditujukan pada konsumen yang mendaftar survei user experience OnePlus sebagai feedback dirilisnya update 10.5.11.
Sejauh ini OnePlus belum memberikan respons terkait hal itu.
Kebocoran data pribadi akhir-akhir ini semakin umum terjadi.
Banyak yang masih meremehkan, tapi tentu saja hal ini harus dipandang serius.
Ketika peretas bisa mendapatkan data pribadi, maka mereka dapat melakukan hal yang lebih parah. Mereka juga bisa menjual data tersebut dengan mudah.
Dikutip dari Android Police, siapa pun yang mengirim email berisi sebuah hasil studi penelitian secara massal ini tampaknya lupa menggunakan bcc untuk menyembunyikan alamat.
Namun kebocoran data ini terbilang kecil dibandingkan insiden yang pernah terjadi sebelumnya. Kebocoran kali ini hanya mengekspos sekitar 270 alamat email.
Sedikit mengingatkan, kebocoran data yang terjadi pada awal 2018 membuat OnePlus harus membekukan informasi lebih dari 40 ribu kartu kredit penggunanya.
Seakan tak belajar dari kesalahan, di 2019 OnePlus kembali harus mengumumkan kepada para penggunanya bahwa para peretas dapat membobol situs mereka dengan mudah.
Meski perusahaan asal China ini mengatakan tidak ada data pembayaran yang terpengaruh. Tapi, informasi yang terbuka dapat mencakup nama, nomor kontak, email, dan alamat pengiriman dari pesanan yang dibuat di situsnya.
Nah, pada kebocoran kali ini, sepertinya bermula dari email yang ditujukan pada konsumen yang mendaftar survei user experience OnePlus sebagai feedback dirilisnya update 10.5.11.
Sejauh ini OnePlus belum memberikan respons terkait hal itu.
Kebocoran data pribadi akhir-akhir ini semakin umum terjadi.
Banyak yang masih meremehkan, tapi tentu saja hal ini harus dipandang serius.
Ketika peretas bisa mendapatkan data pribadi, maka mereka dapat melakukan hal yang lebih parah. Mereka juga bisa menjual data tersebut dengan mudah.
0 komentar: