Evan Spiegel dan Bobby Murphy
Keputusan ‘gila’ Snapchat yang menolak dana miliaran dollar dari Facebook terkait rencana akuisisi mengejutkan banyak pihak. Mengapa Evan Spielbeg sang CEO terkesan cuek dengan uang senilai Rp 34 miliar itu?
Snapchat dibesut oleh dua inovator muda yakni Evan Spielbeg (23) dan Bobby Murphy (25). Mereka berdua adalah rekan di Universitas Stanford. Masih sangat muda dan miliki mimpi tinggi, mungkin itulah yang buat mereka berdua tak bergeming dengan ajakan Facebook.
Pada The New York Times Evan Spielbeg mengaku masih miliki cita-cita dengan aplikasi yang dibesutnya tahun 2011 lalu. Ia melihat kesuksessan yang diraih oleh aplikasi-aplikasi lain macam WeChat dan LINE.
Aplikasi pesan instan made in Asia itu mampu hasilkan jutaan dolar dalam tempo sebulan justru bukan dari fitur utamanya – pesan instan. LINE misalnya, mampu torehkan USD 10 juta tiap bulannya hanya dari penjualan stiker.
Snapchat adalah aplikasi pesan instan yang sedang merintis sukses. Kini mereka mampu mengirim pesan hingga 350 juta per hari. Padahal bulan Februari lalu jumlahnya hanya 60 juta pesan per hari. LINE, WeChat, KakoTalk, dan WhatsApp bahkan miliki rekor lebih dahsyat lagi. Mungkin ini yang buat Evan Spielbeg dan Bobby Murphy terobsesi.
Jika saja Snapchat mengiyakan tawaran Mark Zuckerberg, maka aplikasi ini akan bergabung dengan ‘klub 1 miliar dollar’ bersama Instagram, Waze, dan Tumblr. Namun Snapchat nampaknya masih ingin wujudkan goal mereka yang belum tercapai.
|
0 komentar: