Sejarah Hari Ini (27 Desember): Trio Belanda Di Podium Ballon D'Or
Tepat 25 tahun yang lalu, Marco van Basten sukses menggondol Ballon d'Or pertamanya.
27 Desember 1988, majalah dwi mingguan Prancis France Football, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, merilis daftar pemain terbaik Eropa atau yang populer dengan sebutan Ballon d'Or. Hasilnya, trio Belanda yang bermain di AC Milan memuncaki tiga besar daftar tersebut.
Marco van Basten berada di urutan teratas setelah mengalahkan rekan setim sekaligus kompatriotnya sendiri, Ruud Gullit dan Frank Rijkaard. Van Basten cukup telak mengalahkan para pesaingnya setelah 27 jurnalis yang tersebar di seluruh Eropa sepakat memilihnya sebagai European Footballer of the Year alias pemenang Ballon d'Or untuk tahun 1988.
Bagi Van Basten, yang saat itu masih berusia 24 tahun, ini adalah gelar Ballon d'Or pertamanya. Sepanjang karier singkatnya, striker kelahiran Utrecht ini terpilih tiga kali menjadi pemain terbaik Eropa, yakni pada tahun tersebut yang diikuti pada 1989 dan 1992.
Sementara Gullit meraih penghargaan serupa setahun sebelumnya setelah sukses mengantar PSV Eindhoven berjaya di Eredivisie Belanda sebelum bergabung ke San Siro pada musim panas 1987. Selain Gullit, Presiden AC Milan Silvio Berlusconi di saat bersamaan juga memboyong Van Basten yang diikuti rekan Ajax Amsterdam-nya, Frank Rijkaard, setahun kemudian.
Di musim pertamanya itu (1987/88), duet Van Basten-Gullit membawa Rossoneri meraih scudetto pertama sejak terakhir kali merebutnya pada tahun 1979. Van Basten hanya sanggup mencetak delapan gol dari 19 laga di musim itu setelah terhalang akibat cedera engkel. Gullit yang lebih fit mencetak lima gol lebih banyak dari Van Basten. Namun di musim berikutnya, tampil menggila.
Begitu Rijkaard datang pada 1988, terciptalah trio maut Belanda nan tersohor itu. Van Basten mencetak 32 gol dari 47 penampilannya di seluruh ajang. Mereka sukses membentuk generasi emas Il Diavolo Rosso di mana sanggup menaklukkan Eropa selama dua musim berurutan (1988/89 vs Setaua, 1989/90 vs Benfica).
27 Desember 1988, majalah dwi mingguan Prancis France Football, seperti pada tahun-tahun sebelumnya, merilis daftar pemain terbaik Eropa atau yang populer dengan sebutan Ballon d'Or. Hasilnya, trio Belanda yang bermain di AC Milan memuncaki tiga besar daftar tersebut.
Marco van Basten berada di urutan teratas setelah mengalahkan rekan setim sekaligus kompatriotnya sendiri, Ruud Gullit dan Frank Rijkaard. Van Basten cukup telak mengalahkan para pesaingnya setelah 27 jurnalis yang tersebar di seluruh Eropa sepakat memilihnya sebagai European Footballer of the Year alias pemenang Ballon d'Or untuk tahun 1988.
Bagi Van Basten, yang saat itu masih berusia 24 tahun, ini adalah gelar Ballon d'Or pertamanya. Sepanjang karier singkatnya, striker kelahiran Utrecht ini terpilih tiga kali menjadi pemain terbaik Eropa, yakni pada tahun tersebut yang diikuti pada 1989 dan 1992.
Sementara Gullit meraih penghargaan serupa setahun sebelumnya setelah sukses mengantar PSV Eindhoven berjaya di Eredivisie Belanda sebelum bergabung ke San Siro pada musim panas 1987. Selain Gullit, Presiden AC Milan Silvio Berlusconi di saat bersamaan juga memboyong Van Basten yang diikuti rekan Ajax Amsterdam-nya, Frank Rijkaard, setahun kemudian.
Di musim pertamanya itu (1987/88), duet Van Basten-Gullit membawa Rossoneri meraih scudetto pertama sejak terakhir kali merebutnya pada tahun 1979. Van Basten hanya sanggup mencetak delapan gol dari 19 laga di musim itu setelah terhalang akibat cedera engkel. Gullit yang lebih fit mencetak lima gol lebih banyak dari Van Basten. Namun di musim berikutnya, tampil menggila.
Begitu Rijkaard datang pada 1988, terciptalah trio maut Belanda nan tersohor itu. Van Basten mencetak 32 gol dari 47 penampilannya di seluruh ajang. Mereka sukses membentuk generasi emas Il Diavolo Rosso di mana sanggup menaklukkan Eropa selama dua musim berurutan (1988/89 vs Setaua, 1989/90 vs Benfica).
DAFTAR NOMINE BALLON D'OR 1988France Football #2229 - 27 Desember 1988 |
1 | Marco van Basten | AC Milan | 129 poin | |
2 | Ruud Gullit | AC Milan | 88 | |
3 | Frank Rijkaard | AC Milan | 45 | |
4 | Alexei Mikhailitchenko | Dinamo Kiev | 41 | |
5 | Ronald Koeman | PSV Eindhoven | 39 | |
6 | Lothar Matthäus | Bayern Munich | 10 | |
7 | Gianluca Vialli | Sampdoria | 7 | |
8 | Alexander Zavarov | Juventus | 5 | |
Jürgen Klinsmann | Stuttgart | 5 | ||
Franco Baresi | AC Milan | 5 | ||
11 | Tanju Colak | Galatasaray | 4 | |
Oleg Kuznetsov | Dinamo Kiev | 4 | ||
13 | Rinat Dassaev | Sevilla | 3 | |
Anatoli Demianenko | Dinamo Kiev | 3 | ||
Glenn Hysén | Fiorentina | 3 | ||
Miguel Gonzáles "Michel" | Real Madrid | 3 | ||
17 | Flemming Povlsen | Koln | 2 | |
Michel Preud’homme | KV Mechelen | 2 | ||
Walter Zenga | Internazionale | 2 | ||
20 | Gheorghe Hagi | Steaua Bucuresti | 1 | |
Roberto Mancini | Sampdoria | 1 | ||
Dejan Savicevic | Crvena Zvezda | 1 | ||
Neville Southall | Everton | 1 | ||
Dragan Stojkovic | Crvena Zvezda | 1 |
0 komentar: