Apa-apa yang ada di alam atau di bumi, pada mulanya dan pada
prinsipnya adalah milik bersama semua makhluk yang hidup di atasnya.
Namun, peradaban manusia kemudian menciptakan apa yang disebut
sebagai "hak milik". Kekuasaan dan uang berandil besar di dalam perkara
ini. Setiap orang bisa memiliki benda-benda seperti mobil, telepon
genggam, televisi, dan lain sebagainya sebagai hak miliknya pribadi. Tak cuma itu, orang-orang juga bisa menjadikan sejumlah ruas tanah
sebagai miliknya, atau wilayah kekuasaannya. Entah itu dengan jalan
peperangan, ataupun dengan uang. Namun belakangan, bukan cuma tanah saja ternyata bagian alam yang bisa "dikapling" seperti itu. Panorama alam pun ternyata juga bisa. Setidaknya demikianlah yang diduga terjadi di sebuah pantai di Sanur, Bali.
Pantai itu diduga diklaim sebagai milik pribadi oleh pengusaha hotel,
sehingga orang-orang yang bukan tamu hotel, diusir dari pantai itu. Kasus
ini diunggah oleh seorang perempuan bernama Mirah Sugandhi lewat video
di Instagram. Ia diusir oleh satpam hotel tersebut karena ia bukan tamu
hotel. "Hari ini aku habis diusir sama satpam di Puri
Santrian, Sanur. Katanya aku gak boleh duduk di pinggir pantai itu. Itu
milik pribadi. Itu milik hotel," ujarnya.
"Aku
baru tahu lho kalau hotel itu bisa punya pantai, ya ampuuun.
Please
deh, aku masih shock banget. Ini siapa sih yang punya pantainya? Serius
aku nanya," lanjutnya, sambil merekam lokasi di mana ia diusir.
Pada keterangan video yang ia bagikan, disebutkan bahwa lokasi pantai tersebut berada di Puri Santrian Sanur. "Kalau
semua satpam membuat peraturan seperti itu, trus kita orang2 lokal mau
main di pantai mana ? Apakah pantai di Bali sudah dijual?" katanya.
Mirah Sugandhi saat menjelaskan bagaimana ia diusir. (Instagram @mirahsugandhi)
|
0 komentar: