Yuan Longping, seorang ilmuwan
China yang mengembangkan varietas padi unggul dan berjasa memberi makan
orang di seluruh dunia, tutup usia. Sosok yang disebut sebagai Bapak
Padi Hibrida ini meninggal di sebuah rumah sakit di kota selatan
Changsha, China, di usia 90 tahun. Dikutip dari Phys,
Yuan adalah tokoh pertanian. Padi hibrida yang dikembangkannya sejak
akhir 1960-an telah mengubah peta produksi padi di China dan Asia. Teknologi padi hibrida yang dikembangkannya sekarang juga ditanam di
Afrika dan Amerika. Yuan
menghabiskan hidupnya untuk meneliti padi. Di seluruh dunia, seperlima
dari semua beras sekarang berasal dari spesies padi hibrida hasil
terobosan Yuan, menurut website World Food Prize. Pada hari dia berpulang, 22 Mei 2021, banyak orang memberi penghormatan terakhir pada sang ilmuwan tersebut. Mereka berbaris melewati rumah sakit di provinsi Hunan tempat dia meninggal. Media China pun melaporkan kabar duka ini dengan memajang kalimat "Kakek Yuan, selamat jalan!" Kilas
balik mengenai sepak terjang Yuan, pada tahun 1970-an dia mencapai
terobosan yang membuatnya terkenal. Dia mengembangkan jenis padi hibrida
yang mencatat hasil tahunan 20% lebih tinggi dari varietas yang ada.
Jenis padi ini dapat memberi tambahan makan 70 juta orang setahun. Karyanya
membantu mengubah China dari kekurangan pangan menjadi negara yang
memiliki ketahanan pangan dalam tiga dekade. Selanjutnya, Yuan dan
timnya bekerja dengan banyak negara di seluruh dunia untuk mengatasi
masalah ketahanan pangan hingga malnutrisi. Bahkan di tahun-tahun terakhirnya, Yuan
tidak berhenti melakukan penelitian. Pada tahun 2017, bekerja dengan
sekolah pertanian Hunan, ia membantu menciptakan jenis beras indica
rendah kadmium untuk daerah yang menderita polusi logam berat,
mengurangi jumlah kadmium dalam beras hingga lebih dari 90%. Selamat jalan Bapak Padi Hibrida... |
0 komentar: