Belum lama ini Elon Musk menjual lagu ciptaannya tentang non-fungible token (NFT) sebagai NFT. Tapi tidak lama kemudian ia mengatakan tidak jadi menjual lagu tersebut meski telah ditawar lebih dari USD 1 juta. Dalam
cuitan pertamanya yang diunggah di Twitter Senin lalu, Musk mengatakan
akan menjual lagu ciptaannya tentang NFT sebagai NFT. CEO Tesla itu juga
mengunggah lagu tersebut yang memiliki lirik 'NFT for your vanity.
Computers never sleep. It's verified. It's guaranteed'. Cuitan
tersebut juga berisi video animasi pendek yang memperlihatkan trofi
dengan tulisan 'Vanity Trophy' dan tulisan 'NFT' di bagian atasnya. Di bagian bawah trofi juga terdapat istilah 'HODL' yang sering
digunakan komunitas mata uang kripto dan investasi untuk mendorong
pengikutnya agar tidak menjual aset mereka. Cuitan tersebut,
termasuk caption, video dan lagu, kemudian dijual sebagai NFT di
Valuables, sebuah platform jual beli NFT. Saat ini penawaran tertinggi
untuk cuitan tersebut adalah USD 1.121.000 atau sekitar Rp 16 miliar
dari pengguna Twitter @SinaEstavi. Tapi sehari setelah mengunggah lagu tersebut di Twitter, Musk berubah
pikiran. "Sebenarnya rasanya kurang tepat menjual ini. Will pass," kata
Musk dalam cuitannya, seperti dikutip dari CNBC. Tidak diketahui apa alasan Musk membatalkan penjualan lagu tersebut.
Tapi ia memang dikenal sebagai penggemar aset digital, termasuk bitcoin,
Dogecoin dan NFT. NFT
sendiri merupakan aset digital unik, biasanya dalam bentuk karya seni
atau klip video, yang bisa dibeli seseorang dan dicatat di blockchain. Pembeli NFT nantinya akan mendapatkan tanda terima digital yang
membuktikan kepemilikan mereka dan memastikan keaslian aset yang dibeli. Menariknya, istri Musk yang
juga musisi, Grimes, belum lama ini menjual koleksi seni digitalnya
bertajuk 'WarNymph' sebagai NFT seharga USD 5,8 juta. CEO Twitter Jack
Dorsey juga melelang cuitan pertamanya sebagai NFT dengan harga USD 2,5
juta.
|
0 komentar: