Problema mahasiswa tak lepas dari biaya uang kuliah sampai keperluan seperti laptop dan handphone. Lewat CICIL, mahasiswa bisa mendapatkan cicilan tersebut. Edward
Widjonarko CEO & Co-Founder CICIL dalam konferensi pers 'Empat
Tahun #LebihPercaya' mengatakan bahwa CICIL merupakan sebuah perusahaan
Fintech yang sudah menyalurkan bantuan kepada 16 ribu mahasiswa
Indonesia dengan dana mencapai Rp 170 miliar selama empat tahun
terakhir. Lantas apa saja yang dibisa diajukan mahasiswa untuk cicilan?
"Bervariasi ada yang biaya uang kuliah, laptop, atau misalnya
produk Android di bawah Rp 3 juta, hard disk, WiFi, ada juga yang
menarik satu mahasiswa di IPB itu mengajukan martil, kita kaget banget. Wah jangan-janagan buat tawuran ternyata memang kebutuhannya buat lab
mereka, martilnya harganya Rp 800 ribu. Jadi memang selalu di cek dulu,"
ucap Edward. Proses yang dibutuhkan juga terbilang tidak sulit, akan ada formulir
penjamin yang harus diisi kemudian formulir pendidikan, data diri
seperti KTP, KTM , KK dan juga tagihan semester. Ini makan waktu sekitar
3-5 hari. Tapi bukan berarti pinjaman tidak ada tanggung jawab
yang diberikan. Perlu adanya verifikasi mulai dari cek ke Dukcapil,
Ristekdisti dan pengamatan dari lokasi atau keberadaan mahasiswa apakah
memang sesuai dengan yang diajukan. "Lalu ada analisa dari segi
kemampuan pembayaran, apakah membayar pulsanya dengan tepat waktu nah
toko provider ini memberikan kami score. Dicek juga latar belakang
orangtua, adakah pekerja sampingan. Ketiga juga dari segi karakter
karena ada yang bisa bayar tapi tidak mau bayar," tuturnya. Selain itu, sebagai fintech yang
terdaftar di OJK, CICIL bisa melihat apakah mahasiswa sudah mendapatkan
pinjaman dari tempat lain. Ini bertujuan untuk mencegah gali lubang
tutup lubang. |
0 komentar: