Sisi Suram Silicon Valley

Silicon Valey dikenal sebagai 'rumah' bagi perusahaan teknologi besar asal Amerika Serikat. Banyaknya raksasa teknologi yang sukses membuat perekonomian di kawasan California ini pun terangkat.

Kawasan yang tandus dan gersang ini menjadi lahan 'basah' karena perputaran uang dari meningkatnya sektor teknologi. Dari Silicon Valley pula tersebutlah para miliuner teknologi itu.

Tapi tak semua indah di Silicon Valley. Karena seperti di negara yang menganut sistem kapitalisme, perbedaan tingkat ekonomi begitu jelas di kawasan yang terdiri dari San Jose, Santa Clara, Sunnyvale, Palo Alto dan banyak lagi.

Di kawasan ini nyata terlihat potret si kaya berdampingan dengan si miskin dalam arti sesungguhnya. Tembok-tembok yang menjulang tinggi menjadi pemisah antara kawasan kumuh dan mewah.

Bussines Insider merekam 'jurang' pemisah ini di Lembah Silikon tersebut. Seperti yang tersaji dalam jepretan kamera yang dikutip.


Masalah Serius Tunawisma

Silicon Valley memiliki masalah tunawisma yang serius, meskipun faktanya wilayah ini menjadi tempat bagi perusahaan teknologi terkemuka.

Selama delapan tahun terakhir pemerintah AS mencatat jika Silicon Valley memiliki populasi tunawisma mencapai 130.000 orang.

Memang dalam dua tahun terakhir, jumlah warga yang kurang beruntung ini turun dari 17% menjadi 8%. Namun itu masih menjadi sebuah ironi tersendiri bagi Silicon Valley yang dikenal sebagai kawasan elit.

Standar Penghasilan

Apa yang menyebabkan masalah tunawisma seolah menjadi tren di daerah tersebut?

Pertama adalah standar gaji yang kurang memadai bagi kelompok pendidikan menengah. Namun, kelompok dengan gaji tertinggi tak sebanding dengan jumlah pencari kerjanya.

Ini diperparah dengan meningkatnya biaya perumahan yang menjulang tinggi seiring semakin melesatnya pertumbuhan di kawasan Silicon Valley. 

Masalah Sosial

Selain masalah lapangan pekerjaan, Business Insider menemukan fakta bahwa penyakit sosial seperti masalah mental dan penyalahgunaan zat terlarang merupakan masalah di masyarakat tunawisma di Silcon Valley.


Karena faktanya 40% persen dari tunawisma di negara bagian itu menderita penyalahgunaan zat atau penyakit mental.

Apalagi anggaran pemerintah untuk masalah ini telah dipangkas setiap tahunnya sejak tahun 2009 hingga 2013. Inilah 'badai yang sempurna' bagi para tunawisma ini. 

Tidur di Hutan

Seperti yang dikatakan sebelumnya, tingginya biaya perumahan salah satu penyebab makin maraknya tunawisma di Silicon Valley.

Berdasarkan data, untuk rumah dengan dua kamar di daerah ini disewakan dengan harga paling murah USD 1.800 hingga USD 4.200.

Tak mengherankan jika sekitar 7.600 orang masih tidur di hutan sekitar lembah Valley ini.

Pengawasan Undang-undang

Tak semua tunawisma di kawasan Silicon Valley benar-benar tidur di hutan atau lembah. Karena pada dasarnya pengawasan polisi yang menegakkan undang-undang berbeda satu sama lain.

Di Palo Alto, masih banyak polisi yang bisa melarang orang untuk tidur di mobilnya. Karena memang undang-undang telah menegaskan tentang aturan ini.

Sebagai gantinya, pemerintah setempat membuat semacam kawasan untuk tidur bagi para tunawisma itu yang hanya menyediakan satu kamar mandi.

Kawasan tersebut, ironisnya, hanya beberapa blok dari rumah pendiri Google Lary Page.

Lain di Palo Alto lain lagi di San Jose. Kebanyakan polisi di kota ini pergi karena tidak mendapatkan gaji yang sesuai dengan kebutuhan tinggi di daerah tersebut.

0 komentar: