Karya Pinot, Angry Birds Hingga Virgin Mobile
Pinot W. Ichwandardi mungkin tak menyangka buah iseng-isengnya di Vine kini malah membuatnya mendapatkan penghasilan dari perusahaan berskala internasional.
Nama Pinot memang mulai melambung setelah dirinya diulas oleh blog teknologi terkemuka, Mashable, dan ditahbiskan sebagai "10 best users to follow on Vine".
Setelah diwanwancarai oleh banyak media asing, dia pun mulai mendapatkan tawaran untuk membuat Vine beberapa perusahan terkemuka.
"Saya sempat membantu membuatkan Vine untuk beberapa perusahaan, salah satunya Angry Birds ketika mereka launching sebuah event di Moskow, Rusia," tuturnya, dalam sebuah wawancara melalui email.
Pintu semakin terbuka lebar ketika dirinya mendapatkan kontrak oleh sebuah digital agency yang berbasis di New York, Amerika Serikat.
"Sejauh ini menangani Virgin Mobile & General Electric, bikin Vine untuk kampanye iklan mereka di social media dan TV," tambahnya.
Pinot mengakui bahwa dirinya tak punya waktu khusus untuk menentukan ide. Baginya ide bisa datang kapan saja dan oleh siapa saja.
Malah dia mengakui bahwa anak-anaknya sering menyumbang ide. Bapak tiga anak ini, melakukan brainstorming bersama anaknya dan kemudian diproduksi di akhir pekan.
Kendati saat ini Pinot menentap di Kuwait dan bekerja di salah satu TV swasta di sana, dirinya tetap mencintai budaya Indonesia. Dia sering memperkenalkan budaya Indonesia di video kreatifnya.
"Kebetulan saya dan istri sedang rajin memperkenalkan kultur Indonesia termasuk wayang ke anak-anak kami. Akhirnya saya memutuskan membuat video Darth Vader adu light saber dengan wayang Indonesia. Selain unik, video ini juga untuk memperkenalkan wayang (dari Indonesia) ke dunia internasional,"
Mengenai gayanya dalam membuat video kreatif di Vine, Pinot mengaku bahwa dirinya tak pernah membakukan pada satu gaya saja.
"Umumnya orang melihat video saya bergaya M.C. Escher, seorang graphic artist ternama, karena saya banyak menggunakan sketsa pensil. Atau menggabungkan animasi & stop motion seperti gaya George Melies di film A Trip To The Moon,"
"Pada dasarnya, video-video saya bercerita tentang bertemunya sketsa di kertas dengan dunia nyata 'blurry edge between pencil+paper and reality'," sebutnya
Di Vine yang paling menginspirasi Pinot adalah Meagan Cignoli, Khoa Phan, Jethro Ames, Matt Willis (Yell Design), Daniel Ojanlatva dan Ian Padgham. Baginya, mereka tidak pernah berhenti berkreasi dalam hanya untuk 6 detik. Untuk ilustrator inspiratornya adalah Dwi Koendoro.
Bagi Pinot, Vine adalah taman bermain. Dengan segala keterbatasan seperti durasi waktu yang hanya 6 detik dan tanpa sentuhan teknologi, membuatnya harus kembali menggunakan teknologi analog.
"Karena di Vine tidak memungkinkan (atau tegasnya: dilarang) mengambil footage video dari luar, maka memaksa saya untuk menanggalkan segala teknik digital dan kembali menggunakan teknik analog, termasuk menggambar animasi tangan frame by frame. Vine seperti memaksa kembali mengolah kemampuan dasar berkreasi dan merangsang kreativitas," tandasnya.
Nama Pinot memang mulai melambung setelah dirinya diulas oleh blog teknologi terkemuka, Mashable, dan ditahbiskan sebagai "10 best users to follow on Vine".
Setelah diwanwancarai oleh banyak media asing, dia pun mulai mendapatkan tawaran untuk membuat Vine beberapa perusahan terkemuka.
"Saya sempat membantu membuatkan Vine untuk beberapa perusahaan, salah satunya Angry Birds ketika mereka launching sebuah event di Moskow, Rusia," tuturnya, dalam sebuah wawancara melalui email.
Pintu semakin terbuka lebar ketika dirinya mendapatkan kontrak oleh sebuah digital agency yang berbasis di New York, Amerika Serikat.
"Sejauh ini menangani Virgin Mobile & General Electric, bikin Vine untuk kampanye iklan mereka di social media dan TV," tambahnya.
Pinot mengakui bahwa dirinya tak punya waktu khusus untuk menentukan ide. Baginya ide bisa datang kapan saja dan oleh siapa saja.
Malah dia mengakui bahwa anak-anaknya sering menyumbang ide. Bapak tiga anak ini, melakukan brainstorming bersama anaknya dan kemudian diproduksi di akhir pekan.
Kendati saat ini Pinot menentap di Kuwait dan bekerja di salah satu TV swasta di sana, dirinya tetap mencintai budaya Indonesia. Dia sering memperkenalkan budaya Indonesia di video kreatifnya.
"Kebetulan saya dan istri sedang rajin memperkenalkan kultur Indonesia termasuk wayang ke anak-anak kami. Akhirnya saya memutuskan membuat video Darth Vader adu light saber dengan wayang Indonesia. Selain unik, video ini juga untuk memperkenalkan wayang (dari Indonesia) ke dunia internasional,"
Mengenai gayanya dalam membuat video kreatif di Vine, Pinot mengaku bahwa dirinya tak pernah membakukan pada satu gaya saja.
"Umumnya orang melihat video saya bergaya M.C. Escher, seorang graphic artist ternama, karena saya banyak menggunakan sketsa pensil. Atau menggabungkan animasi & stop motion seperti gaya George Melies di film A Trip To The Moon,"
"Pada dasarnya, video-video saya bercerita tentang bertemunya sketsa di kertas dengan dunia nyata 'blurry edge between pencil+paper and reality'," sebutnya
Di Vine yang paling menginspirasi Pinot adalah Meagan Cignoli, Khoa Phan, Jethro Ames, Matt Willis (Yell Design), Daniel Ojanlatva dan Ian Padgham. Baginya, mereka tidak pernah berhenti berkreasi dalam hanya untuk 6 detik. Untuk ilustrator inspiratornya adalah Dwi Koendoro.
Bagi Pinot, Vine adalah taman bermain. Dengan segala keterbatasan seperti durasi waktu yang hanya 6 detik dan tanpa sentuhan teknologi, membuatnya harus kembali menggunakan teknologi analog.
"Karena di Vine tidak memungkinkan (atau tegasnya: dilarang) mengambil footage video dari luar, maka memaksa saya untuk menanggalkan segala teknik digital dan kembali menggunakan teknik analog, termasuk menggambar animasi tangan frame by frame. Vine seperti memaksa kembali mengolah kemampuan dasar berkreasi dan merangsang kreativitas," tandasnya.
0 komentar: