Pemasukan Tak Sampai Target, Snapchat Ngeluh ke Apple
Snap, induk Snapchat, seharusnya senang melihat laporan keuangan kuartal ini. Pemasukannya tembus USD 1 miliar untuk pertama kalinya dan punya pengguna harian mencapai 13 juta.
Namun mereka masih punya satu masalah yang disebabkan oleh Apple, yaitu kehilangan potensi pemasukan jutaan dolar.
Pemasukan mereka pada Q3 2021 ini kurang USD 3 juta dibanding targetnya, dan menurup Snap, masalah itu mayoritas disebabkan oleh Apple.
"Kami menghadapi perubahan di industri dimana cara menargetkan iklan, optimasi, dan pengukuran di iOS yang menyebabkan dampak signifikan di bisnis kami lebih besar dari yang diperkirakan," ujar Jeremi Gorman, Chief Business Officer Snap, seperti dikutip dari The Verge.
Yang dipermasalahkan Snap ini adalah perubahan di iOS yang mewajibkan pengguna perangkat iOS untuk menyalakan atau mematikan ad tracking di aplikasi ataupun situs.
Alhasil mayoritas pengguna pun memilih untuk mematikan tracking tersebut.
Hal ini membuat para pembuat aplikasi dan pengiklan sulit untuk memantau efektivitas iklan yang mereka pasang, seperti seperti apa iklan itu dilihat, atau apakah iklan tersebut sukses berakhir pada transaksi pembelian.
Snap sendiri sebenarnya sempat berharap kalau perubahan tersebut tak berdampak besar.
Namun dari laporan keuangan terbaru ini terlihat kalau perubahan itu sukses mendisrupsi bisnis iklan Snap, dan CEO Snap Evan Spiegel menyebut tool alternatif dari Apple tak bisa mengatasi masalah tersebut.
Mereka padahal sudah berusaha mengembangkan alat alternatif yang bisa dimanfaatkan oleh para pengiklannya, yaitu lewat alat bernama 'Advanced Conversations'.
Namun alat ini masih butuh waktu untuk bisa diterapkan secara penuh.
0 komentar: