Sejarah Hari Ini (14 Mei): Asal Mula Tradisi Tukar Kaus
Kemenangan bersejarah Prancis atas Inggris tepat 83 tahun silam menandai asal mula ritual pertukaran seragam antarkubu setelah bertarung di lapangan.
Pertukaran jersey yang dilakukan para pemain dari kedua tim usai bertanding menjadi pemandangan jamak di cabang sepakbola, tapi rasanya tak banyak yang mengetahui kapan ritual ini bermula.
Sejarah merekam bahwa salah satu tradisi yang melambangkan sportivitas ini pertama kali terlihat di hadapan publik pada 14 Mei 1931, setelah Prancis menghantam Inggris 5-2 dalam laga persahabatan di Stade Olympique Yves-du-Manoir, Paris.
Sebelum ini kedua negara sudah bertemu sebanyak enam kali, semuanya bertajuk uji coba. Tim Ayam Jantan selalu tak berdaya di hadapan skuat Tiga Singa dengan rekor gol sangat buruk: hanya bisa membuat total enam gol dan kebobolan 25 kali dalam enam pertemuan tersebut!
Rekor negatif Prancis seakan bakal berlanjut setelah Samuel Crooks membungkam 30 ribu pendukung tuan rumah dengan gol pembuka saat laga baru berjalan sepuluh menit.
Tak dinyana, Les Blues sanggup merespons hanya lima menit berselang melalui Lucien Laurent. Torehan penyeimbang dari pemain yang setahun sebelumnya masuk buku sejarah sebagai pencetak gol perdana di turnamen Piala Dunia itu mengawali kebangkitan gemilang Prancis.
Berturut-turut Robert Furois (18'), Marcel Langiller (29'), dan Edmond Delfour (57') membukukan nama di papan skor untuk mengubah kedudukan 4-1. Tim tamu menipiskan ketertinggalan di menit ke-71 lewat Thomas Waring, namun sesaat kemudian Furois melesakkan gol keduanya dan menutup kemenangan komprehensif Prancis.
Akhirnya sukses mengatasi perlawanan Inggris, bahkan dengan skor telak, skuat Ayam Jantan diliputi suka cita saat wasit meniup peluit panjang. Saking bahagianya, kubu Prancis meminta kaus para pemain Inggris sebagai kenang-kenangan untuk menandai hasil bersejarah ini, dan sang lawan mengabulkannya. Momen inilah yang menjadi asal mula ritual pertukaran kaus.
Pertukaran jersey yang dilakukan para pemain dari kedua tim usai bertanding menjadi pemandangan jamak di cabang sepakbola, tapi rasanya tak banyak yang mengetahui kapan ritual ini bermula.
Sejarah merekam bahwa salah satu tradisi yang melambangkan sportivitas ini pertama kali terlihat di hadapan publik pada 14 Mei 1931, setelah Prancis menghantam Inggris 5-2 dalam laga persahabatan di Stade Olympique Yves-du-Manoir, Paris.
Sebelum ini kedua negara sudah bertemu sebanyak enam kali, semuanya bertajuk uji coba. Tim Ayam Jantan selalu tak berdaya di hadapan skuat Tiga Singa dengan rekor gol sangat buruk: hanya bisa membuat total enam gol dan kebobolan 25 kali dalam enam pertemuan tersebut!
Rekor negatif Prancis seakan bakal berlanjut setelah Samuel Crooks membungkam 30 ribu pendukung tuan rumah dengan gol pembuka saat laga baru berjalan sepuluh menit.
Tak dinyana, Les Blues sanggup merespons hanya lima menit berselang melalui Lucien Laurent. Torehan penyeimbang dari pemain yang setahun sebelumnya masuk buku sejarah sebagai pencetak gol perdana di turnamen Piala Dunia itu mengawali kebangkitan gemilang Prancis.
Berturut-turut Robert Furois (18'), Marcel Langiller (29'), dan Edmond Delfour (57') membukukan nama di papan skor untuk mengubah kedudukan 4-1. Tim tamu menipiskan ketertinggalan di menit ke-71 lewat Thomas Waring, namun sesaat kemudian Furois melesakkan gol keduanya dan menutup kemenangan komprehensif Prancis.
Akhirnya sukses mengatasi perlawanan Inggris, bahkan dengan skor telak, skuat Ayam Jantan diliputi suka cita saat wasit meniup peluit panjang. Saking bahagianya, kubu Prancis meminta kaus para pemain Inggris sebagai kenang-kenangan untuk menandai hasil bersejarah ini, dan sang lawan mengabulkannya. Momen inilah yang menjadi asal mula ritual pertukaran kaus.
0 komentar: