Serba-serbi Lorem Ipsum yang Sempat Bikin Heboh pada 2019
Istilah lorem ipsum
sempat bikin heboh pada 2019 saat muncul di edisi cetak koran populer.
Kalimat tersebut mungkin terdengar asing, namun bagi yang aktif di dunia percetakan atau web design lorem ipsum adalah istilah biasa.
Dikutip dari situs lorem ipsum, kalimat ini berasal dari bahasa Latin yang telah digunakan sejak sekitar tahun 1500.
Awalnya, seorang tukang cetak yang tak diketahui identitasnya mengambil dari sebuah kumpulan teks.
Kumpulan teks tersebut diacak, hingga menjadi contoh huruf yang dikenal sebagai loren ipsum atau lipsum.
Selanjutnya, lipsum menjadi teks standar untuk menempatkan huruf atau elemen grafis lainnya.
Huruf atau elemen grafis lalu digunakan dalam presentasi atau artikel.
Teks lipsum populer pada tahun 1960 seiring penggunaan lembaran huruf dengan kalimat tersebut.
Popularitas lipsum makin meningkat dengan digunakannya software publishing pada komputer.
Lipsum menjadi teks yang sangat akrab bagi yang sering menggunakan software tersebut.
Menurut ahli bahasa latin Richard McClintock dari Hampden-Sidney College di Virginia, kalimat dalam loren ipsum berasal dari sebuah karya klasik.
Karya sastra dalam bahasa Latin tersebut adalah Finibus Bonorum et Malorum, yang diterjemahkan sebagai Sisi Ekstrem dari Kebaikan dan Kejahatan karya Cicero.
Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.
Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.
Sebagai contoh sederhana, siapakah di antara kita yang pernah melakukan pekerjaan fisik yang berat, selain untuk memperoleh manfaat daripadanya?
Tetapi siapakah yang berhak untuk mencari kesalahan pada diri orang yang memilih untuk menikmati kesenangan yang tidak menimbulkan akibat-akibat yang mengganggu, atau orang yang menghindari penderitaan yang tidak menghasilkan kesenangan?"
Teks loren ipsum kemudian diterjemahkan H Rackham dalam bahasa Inggris.
Dalam dunia desain, teks loren ipsum berfungsi layaknya text filler. Dengan kalimat yang panjang, pembaca diharapkan tidak fokus pada teks loren ipsum.
Fokus pembaca adalah desain bentuk huruf, web, atau materi lain yang ditonjolkan pada presentasi.
Selain itu, teks loren ipsum memiliki huruf yang normal dengan sebaran rata.
Dengan pertimbangan yang tepat, materi utama bisa tampil mendominasi dibanding yang lain.
Pertimbangan ini tentunya harus sampai pada pembaca, sehingga mereka tidak perlu menghabiskan waktu membaca teks yang panjang.
Kalimat tersebut mungkin terdengar asing, namun bagi yang aktif di dunia percetakan atau web design lorem ipsum adalah istilah biasa.
Dikutip dari situs lorem ipsum, kalimat ini berasal dari bahasa Latin yang telah digunakan sejak sekitar tahun 1500.
Awalnya, seorang tukang cetak yang tak diketahui identitasnya mengambil dari sebuah kumpulan teks.
Kumpulan teks tersebut diacak, hingga menjadi contoh huruf yang dikenal sebagai loren ipsum atau lipsum.
Selanjutnya, lipsum menjadi teks standar untuk menempatkan huruf atau elemen grafis lainnya.
Huruf atau elemen grafis lalu digunakan dalam presentasi atau artikel.
Teks lipsum populer pada tahun 1960 seiring penggunaan lembaran huruf dengan kalimat tersebut.
Popularitas lipsum makin meningkat dengan digunakannya software publishing pada komputer.
Lipsum menjadi teks yang sangat akrab bagi yang sering menggunakan software tersebut.
Menurut ahli bahasa latin Richard McClintock dari Hampden-Sidney College di Virginia, kalimat dalam loren ipsum berasal dari sebuah karya klasik.
Karya sastra dalam bahasa Latin tersebut adalah Finibus Bonorum et Malorum, yang diterjemahkan sebagai Sisi Ekstrem dari Kebaikan dan Kejahatan karya Cicero.
Berikut teks lengkap loren ipsum yang saat ini digunakan :
Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipisicing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua.
Ut enim ad minim veniam, quis nostrud exercitation ullamco laboris nisi ut aliquip ex ea commodo consequat.
Duis aute irure dolor in reprehenderit in voluptate velit esse cillum dolore eu fugiat nulla pariatur.
Excepteur sint occaecat cupidatat non proident, sunt in culpa qui officia deserunt mollit anim id est laborum.
Berikut terjemahan teks loren ipsum dalam bahasa Indonesia :
"Demikian pula, tidak adakah orang yang mencintai atau mengejar atau ingin mengalami penderitaan, bukan semata-mata karena penderitaan itu sendiri, tetapi karena sesekali terjadi keadaan di mana susah-payah dan penderitaan dapat memberikan kepadanya kesenangan yang besar.
Sebagai contoh sederhana, siapakah di antara kita yang pernah melakukan pekerjaan fisik yang berat, selain untuk memperoleh manfaat daripadanya?
Tetapi siapakah yang berhak untuk mencari kesalahan pada diri orang yang memilih untuk menikmati kesenangan yang tidak menimbulkan akibat-akibat yang mengganggu, atau orang yang menghindari penderitaan yang tidak menghasilkan kesenangan?"
Teks loren ipsum kemudian diterjemahkan H Rackham dalam bahasa Inggris.
Dalam dunia desain, teks loren ipsum berfungsi layaknya text filler. Dengan kalimat yang panjang, pembaca diharapkan tidak fokus pada teks loren ipsum.
Fokus pembaca adalah desain bentuk huruf, web, atau materi lain yang ditonjolkan pada presentasi.
Selain itu, teks loren ipsum memiliki huruf yang normal dengan sebaran rata.
Dengan pertimbangan yang tepat, materi utama bisa tampil mendominasi dibanding yang lain.
Pertimbangan ini tentunya harus sampai pada pembaca, sehingga mereka tidak perlu menghabiskan waktu membaca teks yang panjang.
0 komentar: