7 Fakta Menarik Laboratorium Virus Berbahaya di Wuhan

Laboratorium Wuhan Institute of Virology (WIH) belakangan jadi sorotan lantaran dituding sebagian pihak sebagai sumber awal pandemi COVID-19.

Teori itu sudah berulangkali disanggah China dan beberapa ilmuwan.

Apa saja fakta menarik soal laboratorium virus berbahaya tersebut? Berikut rangkumannya yang dihimpun dari berbagai sumber.

1. Koleksi Virus

Institut tersebut adalah pusat China Centre for Virus Culture Collection, yaitu semacam bank virus dengan jumlah terbesar di wilayah Asia.

Menurut websitenya, sedikitnya ada 1.500 jenis virus diteliti di sana, sebagian berbahaya.


2. Keamanan Level Tertinggi

Laboratorium milik WIH punya level keamanan lab tingkat maksimum yang didesain untuk menangani patogen Class 4 (P4), merupakan sebutan untuk virus berbahaya bagi manusia seperti ebola.

Selain itu, terdapat pula laboratorium terpisah dengan level P3.

3. Biaya Pembangunan Ratusan Miliar

Biaya pembuatan laboratorium tersebut mencapai USD 42 juta atau di kisaran Rp 650 miliar.

Pembangunannya dimulai pada tahun 2003 dan baru selesai pada tahun 2015 atau lebih dari 1 dekade, kemudian resmi dibuka pada tahun 2018.

4. Ikut Didanai Amerika Serikat

Salah satu sumber dananya ternyata dari pemerintah Amerika Serikat walaupun berapa jumlah totalnya belum jelas.

US National Institute of Health, lembaga kesehatan AS, pernah memberi hibah riset senilai USD 3,7 juta.

Laboratorium tersebut juga berkolaborasi erat dengan lembaga di AS dan Kanada, yaitu Galveston National Laboratory di University of Texas dan National Microbiology Laboratory di Kanada.

5. Ada Bantuan dari Perancis

Negara lain yang cukup aktif terlibat dalam pembangunan laboratorium ini adalah Perancis melalui Centre International de Recherche en Infectiologie, lab milik negara Eropa tersebut serta konsultan konstruksinya juga adalah orang Perancis bernama Alain Merieux.

6. Meneliti Virus pada Kelelawar

Virus di kelelawar termasuk yang diteliti di WIH. Salah satu periset bernama Zhou Peng adalah spesialis peneliti virus di kelelawar.

"Kami berada di depan dalam studi mekanisme kekebalan di kelelawar, yang membawa virus dalam waktu yang lama.

Kelelawar membawa virus tapi tidak diinfeksi olehnya. Mereka memberi harapan bagi manusia dalam studi melawan virus," katanya di tahun 2018.

7. Wabah SARS Jadi Pemicu

China memutuskan membuat laboratorium penelitian tersebut setelah mereka mengalami wabah SARS di tahun 2002 dan 2003.

Wabah SARS, jenis lain dari virus corona, membunuh 775 orang dan menginfeksi lebih dari 8.000 penderita.

0 komentar: