Berbicara tentang para pendiri Microsoft, Paul Allen sering berada di bawah bayang-bayang Bill Gates.
Padahal, perannya di Microsoft tak kalah penting.
Gates dan Allen awalnya bertemu di SMP Lakeside di Seattle. Keduanya sama-sama gila komputer, sama-sama jenius pula, sehingga merasa cocok dan menjadi teman dekat.
"Rambut pirangnya semrawut. Kamu bisa mengatakan 3 hal soal Bill Gates dengan cepat. Dia sungguh pintar.
Dia sungguh kompetitif, dia ingin menunjukkan padamu seberapa pintar dirinya. Dan dia sangat sangat gigih," kata Allen dalam sebuah wawancara yang dikutip detikINET dari Guardian.
Pada usia 13 tahun, Gates sudah bermimpi mendirikan perusahaan sendiri.
Ketika Gates masuk ke Harvard University, Allen menyusulnya dan keduanya banyak menghabiskan waktu merancang software.
Pada tahun 1972, Bill Gates dan Paul Allen mendirikan perusahaan pertama bernama Traf-O-Data yang menganalisis data lalu lintas.
Nah, terobosan baru terjadi di tahun 1975 yang menjadi cikal bakal perusahaan bernama Microsoft.
Kala itu, Allen menunjukkan majalah Popular Electronic pada Gates.
Media itu membahas komputer mikro buatan Micro Instrumentation and Telemetry Systems's (MITS) yaitu Altair 8800.
Allen mengusulkan agar mereka membuat implementasi software penerjemah bahasa pemrograman BASIC di sistem tersebut.
Pihak MITS pun memberi mereka kesempatan demonstrasi dan ternyata, penerjemah BASIC itu dapat bekerja dengan sempurna. MITS pun setuju mendistribusikannya dengan nama Altair BASIC.
Begitulah, keberhasilan proyek itu menjadi awal kelahiran Microsoft pada 4 April 1975.
Paul Allen juga yang memberikan nama Microsoft. Sayang, seiring berjalannya waktu hubungan Allen dan Bill Gates malah retak.
Bagaimana ceritanya?
Rusaknya Persahabatan
Allen dan Gates dekat sejak SMA dan bersama-sama mendirikan Microsoft. Namun hubungan keduanya retak. Allen mengklaim semuanya karena ulah Gates.
Cerita rusaknya hubungan Gates dan Allen terungkap dalam buku biografi Allen berjudul Idea Man: A Memoir.
Di situ Allen banyak menceritakan kedekatannya dengan Gates sekaligus bagaimana berakhirnya hubungan baik mereka.
Seperti dikisahkan sebelumnya, Gates dan Allen awalnya bertemu di SMA Lakeside di Seattle. Tahun 1975 saat masih kuliah di Harvard, keduanya mendirikan Microsoft yang lantas berkembang luar biasa.
Pembagian saham pun dilakukan. Gates meminta bagian lebih banyak karena merasa bekerja lebih keras.
"Aku berasumsi kemitraan kami 50-50. Tapi Bill punya ide lain," tulis Allen.
Gates meminta bagian saham Microsoft lebih besar, 64-36. Allen akhirnya setuju karena merasa Gates sangat bawel dan dia tak ingin berkonflik.
Sayang, relasi mereka makin buruk seiring bertambah besarnya Microsoft. Allen dan Gates sering adu argumentasi selama berjam-jam.
Kemudian puncaknya, Gates merekrut temannya Steve Ballmer yang di kemudian hari menjadi CEO Microsoft.
Gates langsung menawari bagian saham 8,75% ke Ballmer, yang membuat Allen marah. Selain itu, kemalangan lain datang di tahun 1982, Allen sakit kanker dan absen bekerja.
Saat kembali ke Microsoft, dia merasa tak dianggap lagi. Tak hanya itu, Allen juga mendengar kalau Gates dan Ballmer ingin mengurangi jatah sahamnya.
"Tidak bisa lagi menahan diri, aku marah pada mereka dan berteriak. Semuanya tidak bisa dipercaya. Ini menunjukkan karaktermu (Gates) yang sebenarnya," papar Allen.
Ballmer dan Gates pun menyadari kesalahan mereka dan minta maaf, tapi bagi Allen, hubungan mereka sukar diperbaiki lagi. Maka, Allen memutuskan mundur dari Microsoft.
Gates mencoba membeli saham Microsoft yang dimiliki Allen seharga USD 5 per lembar, tapi Allen menolaknya.
Keputusan itu sangat tepat karena harga saham Microsoft kemudian sangat tinggi. Kekayaan Allen bisa mencapai lebih dari USD 21 miliar karena masih memiliki banyak saham Microsoft.
"Kupikir kemitraan kami berdasarkan keadilan, namun aku melihat kepentingan pribadi Bill mengesampingkan semua pertimbangan lain.
Dia ingin mengambil sebanyak mungkin porsi dan itulah yang tak bisa kuterima," sebut Allen.
Cerita Allen di buku biografinya itu pernah dikomentari oleh Gates, di mana dia tak setuju dengan berbagai cerita Allen.
Namun apapun yang telah terjadi di masa lalu, Gates tetap berterima kasih pada Allen.
"Meski ingatanku pada semua peristiwa itu mungkin berbeda dari Paul, aku menghargai persahabatan ini dan kontribusi penting yang dibuatnya pada dunia teknologi dan Microsoft," sebut Gates.
Pada tahun-tahun belakangan ketika mereka makin tua, hubungan keduanya mulai membaik.
Bahkan keduanya tak segan bertemu dan berfoto bersama lagi, mungkin sambil mengingat bagaimana dulu mereka berduet membuat Microsoft jaya.
Allen meninggal dunia pada 15 Oktober 2018, di Seattle, Washington, AS. Gates kala itu pun merasakan duka mendalam atas kepergian sahabatnya untuk selamanya.