Masa Gelap Elon Musk, Korban Bully dan Benci Ayah Sendiri
Tapi tidak ada manusia yang sempurna.
Khususnya di masa kecilnya, Elon mengaku pernah mengalami masa suram.
Mengaku sebagai anak yang canggung dan introvert, Musk mengaku sering sekali kena bully saat bersekolah di tanah kelahirannya, Afrika Selatan.
Bahkan ia pernah masuk rumah sakit karena dijatuhkan dari tangga.
"Untuk waktu yang lama, aku adalah bocah paling kecil dan paling muda di kelas karena ultahku adalah di hari terakhir sekolah bisa menerimamu," kata dia dalam wawancara beberapa waktu silam dengan Rolling Stone.
"Dan aku berkembang dengan lambat. Jadi aku adalah anak termuda dan paling kecil badannya di kelas selama bertahun-tahun. Geng di sekolah selalu mengincarku," tambahnya.
Elon Musk pun memutuskan latihan bela diri dengan mengambil kelas karate, judo dan gulat agar dia bisa membela diri dari geng itu. Dia pun jadi berani melawan balik dan tidak lagi kena bully.
Tak hanya itu pengalaman suram di masa kecilnya. Pada tahun 1980, orang tuanya cerai.
Elon memilih tinggal bersama ayahnya, Errol, karena saudaranya yang lain lebih memilih bersama ibunya. Ia menyesali keputusan itu.
"Aku kasihan sama ayah karena ibu sudah bersama anaknya yang lain. Ayah sepertinya sangat sedih dan kesepian sendirian. Jadi kupikir, aku bisa jadi temannya," kata dia.
"Ya, aku merasa sedih. Namun saat itu aku tidak terlalu memahami orang seperti apa dia," katanya, menambahkan bahwa ayahnya punya kelakuan yang buruk.
"Kalian tidak tahu seberapa buruk saat itu. Hampir semua kejahatan yang bisa kalian pikirkan, dia melakukannya," tutur Elon. Errol ditudingnya kerap melukainya secara emosional, tapi tidak secara fisik.
Tidak disebutkan apa yang membuat Elon tidak suka ayahnya. Tahun 2018, tersebar kabar bahwa sang ayah menghamili anak tirinya sendiri. Ketika diwawancara, Errol menanggapi santai soal ketidaksukaan anaknya.
"Elon Musk harus dewasa. Aku tidak akan membalasnya. Aku akan menunggu sampai dia bisa berpikir jernih. Dia sedang ngamuk, seperti anak manja," kata Errol.
Mungkin terjadi pertarungan ego. Sang ayah juga orang kaya sukses sebagai konsultan teknik, istrinya model bernama Maye.
Mereka dikaruniai 3 orang anak, Elon, Kimbal dan Tosca. Errol mengaku memanjakan mereka.
"Aku mengantar mereka sekolah dengan Rolls Royce. Kukira mereka jadi manja. Mungkin itu mengapa Elon bertingkah layaknya anak manja sekarang," sebut Errol.
"Pacarku yang berusia 30 tahun hamil dan kami memiliki anak.
Kabar ini tersebar dan mereka menilai aku sebaiknya pergi ke panti jompo saja, tidak usah bersenang senang dan punya bayi," sebut Errol.
Errol terang-terangan terpikat dengan daun muda. "Istriku cantik, namun akan selalu ada gadis lebih cantik dan lebih muda. Aku sungguh mencintai Maye tapi aku jadi kacau," kisah Errol.
Elon kemudian pindah ke Kanada, lalu Amerika Serikat.
Dari jauh, Errol menyaksikan anaknya jadi salah satu entrepreneur tersukses di dunia. Adiknya Kimbal juga berhasil jadi pengusaha restoran.
0 komentar: