Bisnis mata uang kripto sedang hits. Salah satu platform perdagangan yang sukses besar adalah Binance, yang didirikan oleh Changpeng Zhao. Bagaimana kisahnya yang menarik? Zhao
saat ini adalah salah satu orang terkaya dengan harta USD 1,9 miliar,
sekitar Rp 27 triliun. Lelaki yang bermukim di Singapura ini lahir di
China tapi kemudian berkewarganegaraan Kanada. Dikutip dari
Vulcan Post, Zhao besar di Jiangsu, kedua orang
tuanya adalah guru. Ketika beranjak remaja, Zhao sempat kerja di
McDonald's memasak burger dan tugas lainnya. Pada malam hari, dia juga
bekerja di pom bensin. Pada akhir 1980-an, Zhao dan keluarganya pindah ke Kanada. Ayahnya
yang seorang profesor diasingkan karena bermasalah dengan negaranya. Zhao kemudian kuliah di MacGill University di Kota Montreal jurusan Ilmu
Komputer. Dia
kemudian bekerja mengembangkan sistem perdagangan di bursa saham Tokyo
di mana karirnya cepat menanjak. Namun pada tahun 2005, Zhao memutuskan
keluar, pindah ke Shanghai, dan mendirikan perusahaan keuangan bernama
Fusion Systems. Tak puas dengan itu, Zhao mencium peluang bisnis
besar di dunia kripto hingga mendirikan Binance di tahun 2017. Platform
Binance bisa digunakan untuk memperdagangkan mata uang kripto ataupun untuk menyimpannya. Binance
juga punya uang kripto sendiri bernama BNB, terbesar ketiga di dunia
dengan kapitalisasi pasar USD 54 miliar. Pada 2017 itu, Binance
mengumpulkan pendanaan USD 15 juta dan mereka cepat berkembang. Pada
tahun berikutnya, penggunanya mencapai 6 juta user. Zhao dan
Binance makin terkenal. Tahun 2020, Binance memperoleh pendapatan USD
800 juta dan volume total perdagangan tembus USD 2 triliun. Zhao
punya tato Binance di lengannya. Saking fanatik dengan bisnis kripto,
dia mengklaim menginvestasikan seluruh uangnya dalam bentuk mata uang
kripto. "Barang-barang fisik yang aku punya mungkin tak ada artinya dibandingkan kekayaanku. Aku tidak menggunakan mata uang kripto untuk beli mobil, beli rumah. Aku hanya ingin menyimpannya. Aku tak berencana menukarnya menjadi uang di masa depan," klaimnya. Ya,
dia mengaku hidup biasa-biasa saja. Dalam wawancara dengan Forbes di
2018, Zhang menyatakan tak punya kendaraan, jam mewah atau kapal pesiar. Tapi ia kadang memborong laptop, kadang enam unit sekaligus karena ia
sering merusaknya. |
0 komentar: