Sony Beli Bungie Rp 51,5 Triliun, Jadi Keluarga Playstation

Jim Ryan, President & CEO Sony Interactive Entertainment, mengumumkan bahwa developer game ternama, yakni Bungie bergabung ke dalam keluarga besar PlayStation.


Diketahui, nilai yang ditawarkan mencapai USD 3,6 miliar atau sekitar Rp 51,5 triliun.



"Pertama, saya ingin menjelaskan kepada komunitas, bahwa Bungie akan tetap menjadi studio dan penerbit independen dan multi-platform.



Kami sangat senang dengan peluang sinergi antara dua grup kelas dunia ini," kata Ryan di kutip dari Blog PlayStation.



Menurutnya, keahlian Bungie dalam mengembangkan multi-platform dan layanan permainan langsung, akan membantu Sony mewujudkan visi.



Di mana menunjang upaya PlayStation untuk memperluas pangsanya ke jutaan gamer di seluruh dunia.



"Kami percaya game memiliki potensi tak terbatas.



Untuk melakukan sesuatu yang berharga dalam hiburan, kami harus bertaruh besar pada visi kami, di studio kami dan pada tim kreator terpercaya kami yang luar biasa.



Dalam membangun dunia tak terlupakan, yang benar-benar berarti bagi orang-orang," tulis Pete Parsons, CEO Bungie.



Menurut Parsons, ia dan tim telah menemukan mitra tanpa syarat mendukungnya dalam segala hal.



Di mana dapat mempercepat visi, untuk menciptakan hiburan mencakup generasi.


"Hari ini Bungie memulai perjalanan, untuk menjadi perusahaan hiburan multi media pada tingkat global," tambahnya.


Setelah pengumuman tersebut, saham Sony pun meningkat lebih dari 4%.



Pemberitahuan ini, terjadi tak lama setelah akuisisi Microsoft terhadap Activision Blizzard.



Di mana angkanya menjadi pembelian terbesar sepanjang sejarah, senilai USD 68,7 miliar atau sekitar Rp 982 triliun, hampir menyentuh Rp 1.000 triliun,



Bungie sendiri merupakan mantan anak perusahaan Microsoft, yang telah mengembangkan judul populer, Halo.



Salah satu waralaba unggulan untuk platform gaming andalan mereka, yakni Xbox.



Kemudian akhirnya berpisah pada tahun 2007 dan mulai beroperasi sebagai studio independen.



Sementara itu, untuk hak IP dari Halo, masih tetap dipegang oleh raksasa teknologi yang sempat dipimpin oleh Bill Gates.

 

0 komentar: