Mengintip Ruang Mata-mata Symantec

Berkunjung ke kantor Symantec di Sydney, Australia, rasanya tak lengkap jika tidak mengintip langsung seperti apa ruangan rahasia yang biasa digunakan oleh perusahaan keamanan internet ini untuk memata-matai apa saja ancaman yang bisa membuat gempar dunia maya.

salah satu lantai yang terletak di Symantec Tower, Kent Street 207 NSW, ada sebuah ruangan yang diberi nama SOC --  -- Security Operations Center.
Tak sembarang orang bisa masuk ke sini. Dan tentu saja, saya beruntung bisa menjadi media pertama dari Indonesia yang mengintip langsung proses kerja dari ruang operasional rahasia ini.
Segala perangkat canggih ada di sini. Semua komputer dengan spek paling mutakhir tersedia demi menghalau cyber attack yang dalam setahun terakhir jumlahnya mencapai 4 triliun serangan.
Tujuannya jelas untuk memonitor apa saja potensi ancaman yang bisa membahayakan para pengguna internet di dunia, khususnya klien dari Symantec di seluruh dunia. Termasuk juga penggunanya di Indonesia. 
Para analis yang bekerja di tempat ini, selalu siaga memantau apa yang mereka sebut APT --Advance Persistent Threat. Mereka tentu tak mau kecolongan.
Analis yang bekerja di sini jelas punya kemampuan yang tidak biasa. Ilmu jaringan komputer dan keamanannya dengan segala sertifikat mentereng wajib dimiliki.
Mereka pun berasal dari berbagai negara. Ada yang dari India, Jepang, Korea, Filipina, China, dan masih banyak negara lainnya. Termasuk dari Indonesia.
Ini adalah Irfan Muljono, salah satu Security Analyst di Security Operations Center yang berasal dari Indonesia. Irfan sudah enam tahun bergabung dengan Symantec di Sydney.
Alasan kenapa para analis keamanan ini diambil dari banyak negara tentu saja salah satunya adalah faktor bahasa. Akan lebih mudah untuk berbicara langsung dengan klien mereka dengan bahasa lokal masing-masing.
Para analis ini akan langsung menelepon admin perusahaan klien mereka, dan langsung memberikan solusinya paling lama 5-7 menit setelah mengenali jenis ancaman yang menyerang. 
Tapi kebanyakan, para admin keamanan jaringan di kantor klien lebih suka menggunakan fitur chatting, karena salah satunya lebih mudah untuk copy paste.
Sementara, mereka ini adalah para direktur di Symantec yang juga ikut mengelola SOC ini. Kemampuan mereka di bidang keamanan internet tak usah diragukan lagi. 
Peter Sparkes, misalnya. Senior Director Cyber Security Services untuk Asia Pasifik dan Jepang ini sebelum bergabung di Symantec, ia 19 tahun di Royal Australian Navy dan Australian Defence Force.
Punya hobi memancing dan berlayar sejak kecil, menjadi alasan baginya untuk masuk angkatan laut. Namun pria yang pernah datang ke Indonesia saat masih berbaju marinir ini juga jatuh cinta dengan bidang cyber security.
Pengalaman Peter sebagai orang militer untuk urusan IT dan cyber security tentu menjadi modal yang paling berharga untuk pria Melbourne dengan tiga anak ini.
SOC yang ada di Sydney, setiap harinya menemukan sekitar 21 juta ancaman atau advance persistent threat dari dunia maya.

0 komentar: