Elon Musk Akan Beli Perusahaan Coca-Cola, Alasannya Mengejutkan
CEO Tesla Motor dan pendiri SpaceX Elon Musk dalam cuitannya kemarin di Twitter mengatakan, dia akan membeli perusahaan minuman Coca Cola dan menyarankan agar kokain kembali dimasukkan ke dalam kandungan minuman bersoda itu.
"Berikutnya saya akan membeli Coca Cola dan mengembalikan kokain di dalamnya," kata dia, seperti dilansir Al Arabiya, Kamis (28/4).
Salah satu orang terkaya di dunia itu membuat pernyataan sarkastis dua hari setelah dia membeli media sosial Twitter.
Cuitan tentang kokain itu kemudian diikuti kicauan berikutnya: "Ayo kita bikin Twitter lebih menyenangkan!"
Dua cuitan Musk itu disukai 1,3 juta orang di Twitter.
Sejak kabar Musk membeli Twitter, banyak pengguna media sosial berlogo burung itu menanyakan dengan bercanda, apa lagi yang akan dibeli oleh sang miliuner tersebut.
Seorang pengguna secara tidak langsung meminta Musk membeli perusahaan makanan cepat saji McDonald's dan "memperbaiki semua mesin es krimnya" karena McDonald's cukup terkenal di Amerika Serikat karena mesin es krimnya yang rusak.
"Begini, saya tidak bisa sulap," jawab Musk di Twitter.
Secara realistis, Coca Cola saat ini bernilai USD 284 miliar sementara kekayaan Musk saat ini berada di angka USD 253, kata sejumlah laporan.
Untuk masalah kokain di minuman Coca Cola, pernyataan dari situs resmi Coca Cola di Inggris mengatakan minuman mereka "tidak mengandung kokain atau unsur yang membahayakan lainnya. Kokain tidak pernah masuk dalam komposisi minuman Coca-Cola."
Namun sebuah laporan dari US National Institut on Druf Abuse justru mengatakan sebaliknya.
Ketika didirikan pada 1885 oleh seorang ahli farmasi John Pemberton, laporan mengatakan "resep Coca-Cola mengandung kokain dalam bentuk ekstrak dari daun coca."
Kandungan itu dilaporkan masih bisa diterima dan sah sebagai pengobatan.
Bahkan Coca-Cola diduga pernah mempromosikan minumannya sebagai obat untuk menyembuhkan sakit kepala, sakit perut, dan lesu.
0 komentar: