Gokil! Pimpinan Grup Peretas Microsoft dan Samsung Masih Remaja

Dalam beberapa minggu terakhir, deretan perusahaan teknologi besar seperti Nvidia, Microsoft, dan Samsung menjadi korban peretasan. 

 

 

Nah, otak di balik peretasan itu kabarnya adalah seorang remaja asal Inggris.

 

 

Seperti diketahui, ada sebuah grup peretas bernama Lapsus$ yang beberapa minggu belakangan mengklaim sukses meretas dan mencuri data dari perusahaan seperti Nvidia, Samsung, Ubisoft, Okta, dan bahkan Microsoft.



"Empat peneliti keamanan yang menyelidiki grup hacker Lapsus$, mengatasnamakan perusahaan yang diserang, mempercayai kalau seorang remaja menjadi otak di balik serangan tersebut," tulis Bloomberg.

 

Remaja yang menggunakan nama online 'White' dan 'breachbase' tersebut saat ini belum diproses oleh pihak berwajib, dan para peneliti pun belum bisa benar-benar mengkaitkan remaja tersebut dengan setiap aksi peretasan yang diklaim oleh Lapsus$.


 

Remaja yang dimaksud tinggal di Inggris, tepatnya sekitar 8 km dari Universitas Oxford. 

 

Bloomberg pun menyebut sudah berhasil berbicara dengan ibunya selama 10 menit melalui sistem interkom di rumahnya.

 

"Ia menolak membicarakan anaknya dengan cara apa pun ataupun membolehkan anaknya diwawancara dan ini adalah masalah dengan pihak berwajib dan ia sudah menghubungi polisi," tulis Bloomberg.

 

Namun Lapsus$ memang bukan cuma terdiri dari seorang remaja asal Inggris. 

 

Bloomberg menyebutkan kalau ada satu anggota lain adalah remaja di Brasil, dan ada tujuh akun unik yang terhubung dengan grup tersebut.

 

Salah satu dari anggota tim Lapsus$ ini diperkirakan adalah seorang hacker yang sangat hebat, yang membuat tim peneliti mengira kalau kerjanya dilakukan menggunakan sistem otomatisasi.

 

Ada juga pendapat dari ahli keamanan siber bernama Brian Krebs, yang menyebut ada anggota inti dari Lapsus$ dengan sebutan 'Oklaqq' dan 'WhiteDoxbin', membeli sebuah situs bernama Doxbin. 

 

Di situs ini, pengaksesnya bisa memposting atau mencari informasi personal dari orang lain untuk melakukan doxing.

0 komentar: