Makin Banyak Port di Mac, Kemunduran yang Menyenangkan

Bertahun-tahun ke belakang Apple bereksperimen dengan menyediakan port yang terbatas di jajaran perangkat Mac. 

 

Kini tampaknya mereka menyerah dengan eksperimen tersebut dan kembali menghadirkan port yang layak di beberapa perangkat barunya.



Sejak mereka merilis MacBook Pro 14 dan 16, Apple mengalami "kemunduran". 

 

Dari yang tadinya hanya punya port USB-C merangkap Thunderbolt, yang dianggap bisa memenuhi semua kebutuhan pengguna, Apple mengembalikan port HDMI dan slot SD card.

 

Nah, di Mac Studio, "kemunduran" itu semakin menguat. 

 

Mac Studio mempunyai enam port USB-C -- empat di antaranya Thunderbolt 4 di varian termurah --, slot SD card UHS-II, HDMI, Ethernet, jack audio 3,5mm, dan dua buah port jadul, yaitu USB-A.

 

Port ini bahkan jumlahnya lebih banyak (kecuali jumlah port USB-A) dari Thunderbolt dock terbaik yang ada saat ini, yaitu CalDigit TS4. 

 

Docking semacam ini menjadi kewajiban bagi pengguna Mac sebelum mengalami "kemunduran" ini.


Ini artinya, pengguna MacBook 14 dan 16, serta Mac Studio tak perlu tersiksa menggunakan bermacam dongle untuk menghubungkan aksesoris yang diperlukan untuk keperluan mereka.


 

Tidak seperti Mac Mini ataupun iMac selama bertahun-tahun ke belakang yang menyiksa pengguna karena cuma punya port USB-C merangkap Thunderbolt, yang bahkan disimpan di belakang perangkat (MacStudio punya dua port USB-C dan slot SD card di bagian depan).

 

Sayangnya, untuk perangkat Mac yang harganya lebih murah, misalnya iMac 14 inch yang harganya USD 1.299 dan MacBook Air yang harganya USD 999 masih harus terjebak dengan dongle karena dua perangkat belum diperbarui, atau mungkin memang tak akan diberi "kemunduran" seperti di MacBook Pro 14 dan 16, serta Mac Studio.

 

Sebenarnya ide awal kehadiran USB-C di Mac (sekitar tahun 2015) ini cukup bagus. 

 

Pengguna hanya membutuhkan satu port yang bisa mengurus bermacam kegunaan, dari mulai mengisi daya, port ethernet, transfer data berkecepatan tinggi, sampai konektor ke monitor eksternal.

 

Namun nyatanya pengembangan USB-C bisa dibilang cukup kusut karena ada banyak standardisasi berbeda di port ini. 

 

 

Pada akhirnya USB-C hanya menjadi bentuk port, yang bisa diisi oleh bermacam standar, yang membuat pengguna pada akhirnya tetap membutuhkan bermacam kabel USB-C, demikian dikutip dari The Verge.

 

Kini setelah port di Mac semakin banyak, kira-kira sudikah Apple mengubah port di iPhone dari konektor Lightning yang sudah sangat jadul menjadi USB-C? 

 

Toh, mereka sudah menghilangkan port Lightning di iPad dan mengubahnya menjadi USB-C.

 

Kira-kira, setuju tidak kalau iPhone memakai USB-C?
 

0 komentar: